PKWU - Metode Perakitan Produk (BAB 3) (kelas XII)
BAB 3 : Metode Perakitan Produk
1. KOMPETENSI DASAR
3.12 Menerapkan proses produksi massal
4.12 Melakukan produksi massal
3.13 Menerapkan metode perakitan produk barang/jasa
4.13 Melakukan perakitan produk barang/jasa
II. MATERI PEMBELAJARAN
A. Konsep Lini Perakitan
1. Pengertian Lini perakitan
Lini perakitan dapat berupa manual maupun otomatis. Merupakan suatu sistem yang terdiri dari pekerjaan dan mesinuntuk menghasilkan suatu produk. Lini perakitan bergantung pada biaya, level produksi, fleksibilitas, serta kerumitan dari produk itu sendiri. Dalam lini perakitan terdapat beberapa stasiun yang memiliki elemen kerja. Elemen kerja perlu diatur agar
beban kerja pada stasiun merata dengan memeratakan beban kerja menggunakan line balancing. Dimana pemerataan bebankerja sesuai dengan kemampuan dari pekerjanya. Sementara performansi kerja dapat dihitung menggunakan KPI. Pemakaian KPI sesuai dengan jenis dan proses produksi atau pekerjaan. Adapun IDEFO yang menggambarkan pemetaan pekerjaan (input, kontrol, tools, proses, output)
Gambar 3.1 Lini Perakitan Led Assembly Line
Lini perakitan juga dapat dideskripsikan sebagai sebuah proses pemabrikan di mana bagian-bagian (biasanya yang memiliki suku cadang) suatu produk dirakit dan digabungkan satu persatu dengan urutan tertentu hingga menjadi produk lengkap akhir.
Proses ini menghasilkan tingkat produksi yang lebih cepat daripada metode biasa, di mana untuk membuat satu produk jadi, seluruh bagian produk tersebut dirakit oleh satu orang ahli. Bentuk paling terkenal dari konsep lini perakitan adalah lini perakitan-bergerak (moving assembly line) yang dikembangkan oleh Ford Motor Companypada tahun 1908 dan 1915. Dengan metode tersebut, Ford menghasilkan Ford Model T, mobil paling murah di masanya. Ford juga menjadi perusahaan pertama yang mendirikan pabrik besar yang menerapkan proses lini perakitan. Layout produksi terdiri dari empat jenis yaitu job shop, flow line, cellular dapat dihitung dengan menjumlahkan waktu permesinan dengan waktu kerja operator. Dalam sel manufaktur, Routing process menggolongkan routing berdasarkan kesamaan prosesnya.
Group technology merupakan penggabungan part yang mirip untuk memudahkan desain danproses produksi. Keuntungannya memperpendek MLT, material handling berkurang, perencanaan danpenjadwalan sederhana, mengurangi WIP, meningkatkan kualitas, mengurangi waktu setup, meningkatkan kepuasan. Namun GT Mahal karena ada perencanaan otomatisasi, perlunya adjustment,standarisasi tools, fixture dan setup, dan lamanya proses relokasi mesin-mesin.
Adapun dua permasalahan penting dalam penyeimbangan lini adalah :
a. Penyeimbangan lini antar stasiun kerja
b. Menjaga kelangsungan produksi didalam lini perakitan
Dan berikut adalah karakteristik dari permasalahan Assembly Line Balancing:
a. Ada sejumlah proses dalam lini perakitan dengan waktu proses masing- masing.
b. Ada kendala keterdahuluan (precedence constraint) yang memaksa sebagian proses baru bisadimulai setelah proses prasyaratnya selesai
c. Bisa ada kendala tambahan seperti jumlah maksium stasiun kerja atau kecepatan minimum liniperakitan
d. Tujuannya adalah pengelompokan proses-proses perakitan menjadi stasiun- stasiun kerja tanpa melanggar kendala keterdahuluan demi tercapai efisiensi lini perakitan maksimum.
Gambar 3.2 pengelompokan proses perakitan pada motherboard
Dalam hal ini keseimbangan kapasitas antar stasiun kerja sangat penting bagi efesiensi danproduktifitas tata letak produk ini.Keunggulan dan Kelemahan Tata letak Berdasarkan Produk.
Adapun keunggulan dan kelemahan dari tata letak berdasarkan produk adalah sebagai berikut:
Keunggulan tata letak ini adalah
a. Ongkos penanganan material lebih rendah-
b. Pekerjaan pada setiap mesin terspesialisasi sehingga bisa disederhanakan dan dikerjakanoleh karyawan yang keterampilannya rendah dan murah.
c. Persediaan bahan setengah jadi rendah
d. Pengendalian produksi lebih sederhana karena variasi produk rendah, dan aliran bahansudah terdefenisi dengan jelas.
Kelemahan tata letak produk
a. Ketidakfleksibelan
2. Konsep lini dalam tata letak berorientasi produk
Dalam tata letak berorientasi produk dikenal dua macam lini, yaitu lini
Gambar 3.3 Lini Pabrikasi pada perusahaan pembuatan Motherboard
Lini pabrikasi merupakan lini produksi yang membuat komponen dan biasanya menggunakan mesin-mesin untuk membuat komponen tersebut.
Gambar 3.4 Lini Perakitan Iphone dan Ipad
Sedangkan Lini Perakitan merupakan lini produksi di mana komponen akan dipabrikasi melalui sekumpulan stasiun kerja yang biasanya terdiri dari tenaga kerja dan mesin. Seperti yang disebutkan oleh Heizer dan Render (2006:471):
"Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini pabrikasi dan perakitan. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat 13 komponen seperti ban mobil atau komponen logam sebuah kulkas pada beberapa mesin.
"Kedua lini ini merupakan proses yang berulang, dan dalam kedua kasus, lini ini harus seimbang. Yaitu, waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan suatu pekerjaan harus sama atau seimbang dengan waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan pekerjaan pada mesin berikutnya pada lini pabrikasi, sebagaimana waktu yang dihabiskan pada stasiun kerja oleh seorang pekerja di lini perakitan harus seimbang dengan waktu yang dihabiskan pada stasiun berikutnya yang dikerjakan oleh pekerja berikutnya."
Gambar 3.5 Tata letak lini
Lini pabrikasi biasanya menggunakan mesin dan sulit untuk membuat keseimbangan karena diperlukan perubahan mekanis dan rekayasa. Sedangkan lini perakitan biasanya menggunakan tenaga kerja dalam prosesnya. Sehingga mudah untuk menciptakan keseimbangan dengan memindahkan orang dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain untuk menciptakan keseimbangan di setiap stasiun. Untuk menciptakan keseimbangan di dalam setiap lini, diperlukan suatu proses penyeimbangan untuk menyeimbangkan waktu dan beban di setiap stasiun kerja. Proses penyeimbangan tersebut dikenal dengan konsep Line Balancing atau penyeimbangan lini
3. Metode perakitan
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan,
dan lain lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk
Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah :
a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain ( interchangeable), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.
b. Perakitan dengan pemilihan.
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen- komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran- pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran.
c. Perakitan secara individual.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya, karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama.
4. Jenis perakitan
Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu :
➤ Perakitan Manual yaitu perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan
Gambar 3.6 Manual Assembly
➤ Perakitan otomatis yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.
Gambar 3.7 Perakitan automatic mekatronika
Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan yaitu;
➤ Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja.
➤ Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya
B. Proses Perakitan Jaringan RT/RW Net
1. Konsep jaringan RT RW Net
Membangun RT/RW Net didefinisikan suatu konsep dimana beberapa komputer dalam suatu perumahan atau blok dapat saling berhubungan dan dapat berbagi data serta informasi. Konsep lain dari RT/RW Net adalah memberdayakan pemakaian internet dimana fasilitas internet tersedia selama 24 jam sehari selama sebulan penuh dimana biaya yang akan dikeluarkan akan murah karena biaya langganan akan ditanggung bersama, langganan boleh memilih ISP sesuai penawaran dari perusahaan.
Konsep RT-RW-Net sebetulnya sama dengan konsep Warnet, pemilik warnet akan membeli atau menyewa pulsa atau bandwith dari penyedia internet / ISP (Internet Service Provider) misalkan Telkom, Indosat atau Indonet, lalu dijual kembali ke pelanggan yang datang menyewa komputer untuk bermain internet baik untuk membuka Email, Chating, Browsing, Main Game dll. Apakah RT/RW Net ini Murah?
Berikut contoh perbandingannya menyewa komputer di Warnet dengan Rp.3.000 /jam. Asumsikan kita menyewa selama 3 jam perhari maka biaya yang akan dikeluarkan selama sebulan adalah Rp. 270.000. Bandingkan dengan RT/ RW net ini dengan asumsi kita berlangganan Speedy atau yg lainnya untuk besaran bandwith 1 Mb yang harganya Rp. 450.000 (selama diskon) dan 750.000 (harga normal) perbulan belum termasuk ppn (lihat tabel dibawah), biaya tersebut boleh dikata sangatlah murah karena pelanggan akan bebas menggunakan internet selama 24 jam dan tidak di batasi quota alias bebas tanpa batas-batasan selama sebulan penuh beda jika dibandingkan dengan di warnet.
Perbandingan dengan tarif paket layanan internet / harga dibawah blm termasuk ppn 10%.
Gambar 3.8 Tarif Internet
2. Membangun rt rw net sederhana menggunakan mikrotik.
Gambar 3.9 Ilustrasi jaringan RT RW Net
RT/RW Net mempunyai tujuan memberikan layanan akses internet kepada masyarakat. Pada bab ini kita akan belajar bagaimana cara membangun layanan RT/RW Net sederhana menggunakan mikrotik.
Setelah menentukan perangkat-perangkat yang digunakan, maka langkah awal dari pembuatan RT/RW Net adalah mengkonfigurasi router kita agar dapat mengaskses ke internet. Pada mikrotik, kita dapat menggunakan konfigurasi bawan mikrotik, Untuk mengaktifkannya ada dua cara, yaitu:
a. Hard reset
Hard reset biasanya dilakukan jika kita ingin menghapus konfigurasi pada mikrotk tetapi kita tidak bisa mengakses mikrotik dengan winbox.
Cara melakukan hard reset adalah:
1) Pastikan router dalam keadaan mati
2) Tekan tombol reset dan tahan
3) Nyalakan router tanpa melepas tombol reset
4) Tahan selama kurang lebih 5 detik
Gambar 3.10 Hard Reset Pada Mikrotik
Setelah dilakukan hard reset maka konfigurasi mikrotik akan kembali pada konfigurasi bawaan.
b. Soft reset
Soft reset dilakukan jika kita bisa mengakses router menggunakan winbox atau aplikasi remote lain. Cara melakukan soft reset:
1) Masuk ke menu winbox kemudian buka terminal
2) Ketik perintah /system reset-configuration kemudian tekan enter
3) Mikrotik akan reboot
Setelah melakukan reset maka kita bisa memasang kabel internet pada eth1.
Selanjutnya, karena kita akan menggunakan saluran nirkabel untuk melakukan broadcast internet, maka kita perlu konfigurasi WLAN pada mikrotik. Cara melakukan konfigurasi WLAN:
a. Masuk menu winbox
b. Klik menu wireless kemudian klik dua kali pada wlan1
c. Setelah muncul window interface, klik security profiles untuk memberikan password pada wireless kita sehingga tidak dapat diakses oleh sembarang orang. Kemudian klik tanda tambah (+) dan isi kolom-kolom berikut:
• Name: diisi nama security
• WPA Pre-Shared Key: diisi password yang akan kita pasang pada wifi kita, kemudian isikan lagi pada kolom WPA2 Pre-Shared Key.
Klik OK
d. Klik tab wireless, kemudian klik tab interfaces, klik dua kali wlan1 dan isikan konfigurasi pada kolom-kolom berikut
• Mode: ap bridge
• SSID: isikan dengan nama yang akan kalian gunakan sebagai sebagai nama RT/RW Net kalian
• Security Profile: pilih security profile yang telah kita buat sebelumnya.
e. Klik OK untuk menyimpan perubahan.
Langkah berikutnya adalah memberikan IP address pada wlan kita sehingga
a. Klik IP, kemudian klik address
b. Setelah window address list muncul, klik tanda tambah (+) untuk mengkonfigurasi IP address pada wlan
Pada kolom address isikan alamat ip yang akan kita gunakan, misal 192.168.100.1/24, kemudian pada Interface pilih wlan 1. Setelah itu klik OK untuk menyimpan konfigurasi.
Selanjutnya, agar client tidak berebut bandwidth internet, maka kita harus membuat aturan agar client bisa mendapatkan bandwidth secara merata. Pada kesempatan ini kita akan menggunakan fitur simple queue pada mikrotik untuk melakukan pembagian bandwidth. Langkah konfigurasinya adalah sebagai berikut:
a. Buka Winbox dan klik Queue pada menu kiri sehingga muncul window queue list
b. Kemudian kita akan seting Queue Parent sebagai control bandwidth yang akan kita bagikan ke client. Pada simple queues tab klik tanda tambah (+) kemudian pada tab general isikan nama, target dan maksimum limit upload dan download.
Pada kolom Max.Limit dapat kita isikan total bandwidth yang akan kita bagi ke client.
c. Untuk meberikan aturan ke client maka selanjutnya kita akan membuat child queque. Pada child queue target address dapat kita tentukan dengan mengisikan IP address client.
Pada kolom target isikan alamat ip client, kemudian pada Max.Limit isikan maksimal bandwidth yang didapatkan oleh client. Klik apply untuk menyimpan konfigurasi.
d. Langkah selanjutnya adalah memberikan garansi bandwidth kepada client sehingga client tidak akan kehabisan bandwidth. Caranya dengan masuk ke tab advance, kemudian isikan Limit At dengan bandwidth minimal dan tentukan parentnya.
Klik OK untuk menyimpan konfigurasi.
e. Ulangi langkah c dan d untuk memberikan limitasi pada client lain, jangan lupa menentukan target addressnya.
Demikian pengaturan dasar untuk membuat jaringan RT/RW Net sederhana. Kalian bisa menambahkan konfigurasi sendiri di mikrotik untuk menyempurnakannya, misal dengan memperkuat bagian keamanannya, menambahkan hotspot, dan sebagainya. Semua tergantung dari kebutuhan jaringan yang akan kita bangun.
C. Line Balancing
1. Definisi line balancing
Gambar 3.11 Assembly Line Balancing
Line balancing didefinisikan sebagai suatu analisis yang mencoba melakukan suatu perhitungan keseimbangan hasil produksi dengan membagi beban antar
Line balancing merupakan penyeimbangan penugasanelemen-elemen kerja dari suatu lintasanperakitan ke stasiun kerja untukmeminimumkan banyaknya statiun kerja danmeminimumkan total hargaidle timepadasemua statiun kerja untuk tingkatoutputtertentu, sehingga memperoleh suatu arusproduksi yang lancar dalam rangkamendapatkan utilisasi yang tinggi pada fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan produksi.
Konsep line balancing adalah bertujuan untuk meminimalkan total idle dalam proses produksi (Biegel, 1981). Dalam konsep ini, elemen-elemen operasi akan digabung-gabung menjadi beberapa stasiun kerja. Tujuan umum penggabungan ini adalah untuk mendapatkan rasio delay / idle (menganggur) yang serendah mungkin (Bedworth, 1997).
Berikut ini adalah pengertian keseimbangan lini (Line Balancing) menurut dua orang ahli ahli yang berbeda:
a. Keseimbangan merupakan kesamaan keluaran atau hasil atau keseluruhan produksi pada setiap urutan lintasan produksi (Buffa Elwood, 1983).
b. Keseimbangan lini bertujuan untuk memperoleh suatu arus produksi yang lancar dalam rangka memperoleh utilitas yang tinggi atas fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan melalui penyeimbangan waktu kerja antara stasiun kerja (Herjanto, 1999).
2. Tujuan menyusun line balancing
Untuk membentuk dan menyeimbangkan bebankerja yang dialokasikan pada tiap-tiap stasiun kerja. Jika tidak dilakukankeseimbangan seperti ini maka akan mengakibatkan ketidakefisienan kerja dibeberapa stasiun kerja, dimana antara stasiun kerja yang satu dengan stasiun kerjayang lain memiliki beban kerja yang tidak seimbang.
Keseimbangan lintasan perakitan (Balancing Line) bertujuan agar suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan beban kerja yang sama pada setiap stasiun kerja, sehingga menghasilkan keluaran produk yang sama persatuan waktu.
Dalam sebuah lintasan meliputi usaha yang umumnya merencanakan keseimbangan Memiliki tujuan untuk mencapai suatu kapasitas yang optimal, dimana tidak terjadi pemborosan fasilitas (waktu, tenaga dan material). Tujuan ini tercapai abila:
a. Lintasan bersifat seimbang, setiap stasiun kerja mendapat beban kerja yang sama nilainya di ukur dengan waktu.
3. Manfaat Line Balancing
Line Balancing merupakan salah satu faktor penting dalam menjalankan produksi. Adapun manfaat dari Line Balancing atau Keseimbangan Lini ini adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan efisiensi proses (improve process efficiency).
b. Menghindari waktu pada proses atau stasiun yang menganggur (reduce idle time).
c. Mengurangi waktu proses secara keseluruhan (reduce total processing time).
d. Meningkatkan rasio pencapaian target produksi (Increase production rate).
e. Meningkatkan profit (increase profit)
f. Mengurangi pemborosan dan biaya-biaya yang tidak diperlukan (Reduce waste and unnecessary cost).
4. Penggunakan Line Balancing
Berikut ini adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk menyeimbangkan lini produksi atau Line Balancing ini.
a. Mengetahui Takt Time setiap Stasiun Kerja
Langkah pertama dalam Line Balancing adalah mengetahui Takt Time untuk setiap Stasiun Kerja. Kita perlu mengetahui tingkat permintaan pelanggan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses.
Rumus yang digunakan untuk menghitung Takt Time adalah:
T = Ta/D
Dimana :
T = Takt Time
Ta = Time Available (Waktu kerja bersih yang tersedia)
D = Demand (Permintaan Pelanggan)
Untuk lebih jelas mengenai Takt Time ini, silakan baca artikel: Pengertian Takt Time dan Cara Menghitungnya.
Contoh Kasus:
Setiap hari produksi diminta untuk menghasilkan 1000 unti produk atas permintaan pelanggan. Waktu kerja lini produksi yang bersangkuta adalah 8 jam perhari atau 28.800 detik perhari. Jadi, Takt Time untuk menghasilkan satu unit produksi adalah 28.8 detik (28.800detik/1.000unit) untuk satu stasiun kerja.
b. Membuat Rincian Proses
Untuk memastikan keseimbangan, sangat penting untuk memahami hubungan dan urutan antara berbagai tugas dalam suatu proses. Membuat rincian proses mengidentifikasikan hubungan dan urutan diantara proses-proses yang berkaitan.
Contoh:
Berdasarkan contoh kasus diatas, stasiun kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk adalah sebanyak 6 stasiun kerja. Rincian prosesnya adalah sebagai berikut:
Urutan Rincian Proses Stasiun Kerja
Tabel 3.1 Rincian proses stasiun kerja
c. Memahami Waktu yang dibutuhkan pada setiap Kegiatan Proses
Setelah membuat rincian proses, kita perlu memahami waktu yang dibutuhkan pada setiap stasiun kerja atau kegiatan proses. Setiap rincian proses harus diketahui waktu pengerjaan dan kemudian dijumlahkan menjadi Total Cycle Time atau Total Waktu Siklus pada Stasiun Kerja yang bersangkutan. Kita dapat menyajikannya dalam bentuk grafik agar jelas dan mudah dilihat.
Contoh:
Waktu yang dibutuhkan pada setiap kegiatan proses adalah seperti pada grafik di bawah ini
(Sebelum Line Balancing)
Urutan Rincian Proses Stasiun Kerja
Catatan:
CT = Cycle Time (dalam satuan detik)
Gambar 3.13 Rincian waktu kegiatan proses dan waktu pengerjaan
d. Identifikasikan stasiun kerja yang memiliki selisih
Setelah mengetahui waktu kerja setiap stasiun kerja mana, langkah selanjutnya adalah identifikasikan stasiun kerja mana yang memiliki selisih waktu dengan siklus waktu yang ditetapkan, baik selisih waktu yang lebih tinggi maupun selisih waktu lebih rendah.
Berdasarkan contoh diatas, dapat kita lihat bahwa proses di Operator 1, Operator 3 dan Operator 6 telah melebihi Takt Time yang ditentukan sedangkan Operator 2 dan Operator 5 memiliki kapasitas yang berlebih atau jauh lebih rendah dari Takt Time yang ditentukan. Oleh karena itu, kita, kita perlu melakukan analisis serta tindakan untuk menyeimbangkannya.
e. Analisis dan Lakukan Tindakan Penyeimbangan
Setelah diidentifikasikan stasiun yang memiliki selisih waktu dengan waktu siklus yang ditetapkan, lakukan tindakan penyeimbangan beban kerja sehingga waktu siklus stasiun keria vang bersangkuran lebih rendah dari total siklus waktu (Total Cycle Time) Station kerja yang di tentukan.
(Setelah Line Balancing)
Urutan Rincian Proses Stasiun Kerja
Catatan:
CT = Cycle Time (dalam satuan)
Tabel 3.2 Rincian proses stasiun kerja
f. Evaluasi dan Pemantauan Hasil
Stasiun-stasiun kerja yang telah diseimbangkan proses dan tugasnya harus dievaluasi dan dipantau hasilnya. Hasilnya dapat disajikan melalui grafik keseimbangan lini seperti pada gambar dibawah ini :
Catatan :
CT = Cycle Time (dalam satuan)
Gambar 3.14 Grafik keseimbangan lini
5. Masalah Yang Dihadapi Dalam Lintasan Kritis
a. Kendala sistem, hal ini berkaitan erat dengan perawatan atau maintenance.
b. Menyeimbangkan beban kerja pada beberapa stasiun kerja yang bertujuan untuk mencapai suatu efisien yang tinggi dan memenuhi rencana produksi yang telah dibuat.
Untuk dapat menyelesaikan masalah line balancing, manajemen industri harus mengetahui tentang metoda kerja, peralatan-peralatan, mesin-mesin, dan personil yang digunakan dalam proses kerja. Yang diperlukan adalah informasi tentang waktu
yang dibutuhkan untuk setiap assembly line dan precedence relationship. Diantara aktivitas-aktivitas yang merupakan susunan dan urutan dari berbagai tugas yang perlu dilakukan, manajemen industri perlu menetapkan tingkat produksi per hari yang disesuaikan dengan tingkat permintaan total, kemudian membaginya kedalam waktu produktif yang tersedia perhari. Hasil ini adalah cycle time, yang merupakan waktu dari produk yang tersedia pada setiap stasiun kerja (work station)
Adapun tanda-tanda ketidak seimbangan pada suatu lintasan produksi
adalah sebagai berikut:
a. Stasiun kerja yang sibuk dan waktu menganggur yang mencolok.
b. Adanya produk setengah jadi pada beberapa stasiun kerja.
Buffa (1987) mengemukakan bahwa untuk mencapai keseimbangan lini dapat dilakukan dengan cara, yang pertama adalah:
a. Penumpukkan material
b. Penggerakkan operator
c. Pemecahan elemen kerja
d. Perbaikan operasi
e. Perbaikan performasi operator
Berikut ini merupakan langkah-langkah pemecahan masalah pada Line Balancing yang dijelaskan secara berurutan:
a. Mengidentifikasi tugas-tugas individual atau aktifitas individual atau aktifitas yang akan dilakukan.
b. Mengidentifikasi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap tugas.
Berikut ini adalah contoh gambar precedence diagram:
Gambar 3.15 Contoh Precedence Diagram Pada Line Balancing
a. Menentukan output dari assembly line yang dibutuhkan.
b. Menentukan waktu total yang tersedia untuk memproduksi output itu.
c. Menghitung cycle time yang dibutuhkan, misalnya, waktu di antara penyelesaian produk yang dibutuhkan untuk menyelesaikan output yang diinginkan dalam batas toleransi dari waktu (batas waktu yang diijinkan).
d. Memberikan tugas-tugas kepada pekerja dan mesin.
e. Menetapkan minimum banyaknya stasiun kerja (work station) yang dibutuhkan untuk memproduksi output yang diinginkan.
f. Menilai efektifitas dan efisiensi dari solusi.
g. Mencari terobosan-terobosan untuk perbaikan proses terus-menerus (continous process improvement).
6. Metode Pemecahan dalam Line Balancing
Ada beberapa metode-metode pemecahan masalah dalam line balancing
yaitu:
a. Metode Heuristik
Metode yang berdasarkan pengalaman, intuisi atau aturan-aturan empiris untuk memperoleh solusi yang lebih baik daripada solusi yang telah dicapai sebelumnya (Dimyati, 1994). Metode Heuristic adalah seni dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan suatu penemuan. Heuristik berkaitan dengan pemecahan masalah adalah cara menujukan pemikiran
Artikel telah diterbitkan oleh: https://blogcoretangw.blogspot. com/2018/03/line-balancing-produksi.html
1) Ranked Positional Weight / Hegelson and Birine
2) Kilbridge's and Waste/Region Approach
3) Large Candidate Rule
4) Al Arcu's
b. Metode Analis atau Matematis
Metode penggambaran dunia nyata melalui simbol-simbol matematis berupa persamaan dan pertidaksamaan. (Branch and Bound Method).
c. Metode Simulasi
Metode yang meniru tingkah laku sistem dengan mempelajari interaksi komponen-komponennya. Karena tidak memerlukan fungsi-fungsi matematis secara eksplisit untuk merelasikan variabel-variabel sistem, maka model-model simulasi ini dapat digunakan untuk memecahkan sistem kompleks yang tidak dapat diselesaikan secara matematis. Simulasi itu sendiri adalah duplikasi dari persoalan dalam kehidupan nyata kedalam suatu model-model matematika yang biasanya dilakukan dengan memakai komputer
1) CALB (Computer Assembly Line Balancing or Computer Aided Line Balancing)
2) ALBACA (Assembly Line Balancing and Control Activity)
3) COMSAL (Computer Method or Saumming Operation for Assemble)
7. Keseimbangan Lintasan (Line Balancing) Produksi
a. Permasalahan Keseimbangan Lintasan Produksi
Dalam suatu industri, perencanaan produksi sangat memegang peranan penting dalam membuat penjadwalan produksi terutama dalam pengaturan operasi atau penugasan kerja yang harus dilakukan. Jika pengaturan dan perencanaan yang dilakukan kurang tepat maka akan dapat mengakibatkan stasiun kerja dalam lintasan produksi mempunyai kecepatan produksi yang berimbang kecepatan produksinya.
Permasalahan keseimbangan lintasan produksi paling banyak terjadi pada proses perakitan dibandingkan pada proses pabrikasi. Pergerakan yang terus menerus kemungkinan besar dicapai dengan operasi-operaasi perakitan yang dibentuk secara manual katika beberapa operasi dapat dibagi dengan durasi waktu yang pendek. Semakin besar fleksibilitas dalam dalam mengkombinasikan beberapa tugas, maka semakin tinggi pula tingkat keseimbangan tingkat keseimbangan yang dapat dicapai, hal ini akan membuat aliran yang muls dengan membuat utilisasi tenaga kerja dan perakitan yang tinggi (Nasution, 1999:137).
Adanya kombinasi penugasan kerja terhadap operator atau grup operator yang menempati stasiun kerja tertentu juga merupakan awal masalah keseimbangan lintasan produksi, sebab penugasan elemen kerja yang berbeda akan menimbulkan perbedaan dalam jumlah waktu yang tidak produktif dan variasi jumlah pekerjaan yang dibutuhkan untuk menghasilkan keluaran produksi tertentu dalam lintasan tersebut. Masalah-masalah yang terjadi pada keseimbangan lintasan dalam suatu lintasan produksi biasanya tampak adanya penumpukan material, waktu tunggu yang tinggi dan operator yang menganggur karena beban kerja yang tidak teratur. Untuk memperbaiki kondisi tersebuut dengan kseimbangan lintasan yaitu dengan menyeimbangkan stasiun kerja sesuai dengan kecepatan produksi yang diinginkan.
Idle Time yaitu waktu menganggur selama jam kerja (berth working time), yang disebabkan antara lain hujan, menunggu muatan, menunggu dokumen, alat rusak, dan lain-lain". (Suranto, 2004:140)
Keseimbangan yang sempurna tercapai apabila ada persamaan keluaran (output) dari setiap operasi dalam suatu runtutan lini. Bila keluaran yang dihasilkan tidak sama, maka keluaran maksimum mungkin tercapai untuk lini operasi yang paling lambat. Operasi yang paling lambat menyebabkan ketidakseimbangan dalam lintasan produksi. Keseimbangan pada stasiun kerja berfungsi sebagai sistem keluaran yang efisien. Hasil yang bisa diperoleh dari lintasan yang seimbang akan membawa ke arah perhatian yang lebih cerive tarbdan metode den proces keria Kosa pada stasiun-stasiun kerja yang ada. Keuntungan keseimbangan lintasan adalah pembagian tugas secara merata sehingga kemacetan bisa dihindari. (Setiawan, 2000).
b. Pengaruh Kecepatan Lintasan Terhadap Penyusunan Stasiun Kerja
Hal yang berpengaruh pada penyusunan stasiun kerja adalah kecepatan lintasan yang ditentukan dari tingkat kapasitas permintaan serta waktu operasi terpanjang. Semakin tinggi kecepatan lintasan, jumlah stasiun kerja yang yang dibutuhkan akan menjadi semakin banyak. Sebaliknya, semakin rendah kecepatan lintasan perkitan maka jumlah stasiun kerja yang dibutuhkan menjadi semakin sedikit. (Kusuma, 2002).
8. Presedence Diagram
Precedence diagram digunakan sebelum melangkah pada penyelesaian menggunakan metode keseimbangan lintasan. Precedence diagramsebenarnya merupakan gambaran secara grafis dari urutan operasi kerja, serta ketergantungan pada operasi kerja lainnya yang tujuannya untuk memudahkan pengontrolan dan perencanaan kegiatan yang terkait di dalamnya. (Baroto, 2002), Adapun tanda yang dipakai dalam precedence diagram adalah:
a. Simbol lingkaran dengan huruf atau nomor di dalamnya untuk mempermudah identifikasi asli dari suatu proses operasi.
b. Tanda panah menunjukkan ketergantungan dan urutan proses operasi. Dalm hal ini, operasi yang ada di pangkal panah berarti mendahului operasi kerja yang ada pada ujung anak panah.
c. Angka di atas simbol lingkaran adalah waktu standar yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap proses operasi. menyelesaikan setiap proses operasi.
9. Istilah-Istilah Dalam Line Balancing
a. Waktu Menganggur (Idle Time)
Idle time adalah selisih atau perbedaan antara Cycle Time (CT) danStasiun Time (ST), atau CT dikurangi ST. (Baroto, 2002).
b. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay)
Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan lintasan yang dihasilkan dari waktu menggangur sebenarnya yang di sebabkan karena pengalokasian yang kurang sempurna di antara stasiun-stasiun kerja.Balance Delay dapat dirumuskan sebagai berikut (Baroto, 2002).
c. Efisiensi Stasiun Kerja
Efisiensi stasiun kerja merupakan rasio antara waktu operasi tiap stasiun kerja (Wi) dan waktu operasi stasiun kerja terbesar (Ws). Efisiensi stasiun kerja dapat dirumuskan sebagai berikut (Nasution, 1999).
d. Efisiensi Lintasan Produksi (Line Efficiency)
Line Efficiency merupakan rasio dari total waktu stasiun kerja dibagi dengan siklus dikalikan jumlah stasiun kerja (Baroto, 2002) atau jumlah efisiensi stasiun kerja dibagi jumlah stasiun kerja (Nasution, 1999).
e. Smoothest Indeks
Smoothet Indeks merupakan indeks yang menunjukkan kelancaran relatif dari penyeimbangan lini perakitan tertentu.
f. Work Station
Work Station merupakan tempat pada lini perakitan di mana proses perakitan dilakukan. Setelah menentukan interval waktu siklus, maka jumlah stasiun kerja yang efisien dapat ditetapkan dengan rumus (Baroto, 2002).
III. TUGAS MANDIRI
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan jelas dan lengkap!
1. Jelaskah langkah-langkah instalasi jaringan RT/RW net dengan singkat!
2. Setelah perangkat jaringan RT/RW terinstal kemudian langkah apakah yang harus ditempuh ?
3. Apakah perbedaan perakitan otomatis dengan perakitan manual?
4. Mengapa pada perakitan secara individual dalam pengerjaan tidak dapat dipisahkan antar pasangan satu dengan yang lainnya?
5. Kedua lini yaitu lini pabrikan dan perakitan merupakan proses yang berulang, dan dalam kedua kasus, lini ini harus seimbang, mengapa harus demikian?
IV. TUGAS KELOMPOK
1. Bersama teman sekelompok anda, tentukan produk apakah yang akan kalian buat!
2. Dengan menggunakan metode perakitan jenis apakah untuk melakukan perakitan produk anda? beri penjelasannya!
3. Deskripsikan langkah-langkah perakitan dari produk yang sudah kalian tentukan bersama dengan kelompok!
4. Buatlah line balancing waktu yang dibutuhkan pada setiap kegiatan proses perakitan, buat grafik beserta diagramnya mengacu tema produk pada poin no 3!
5. Pada saat proses perakitan analisislah permasalahan keseimbangan lintasan produksi dan buatlah cara pemecahan masalahnya!
V. UJI KOMPETENSI
PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang(x) pada huruf a, b, c, d atau e pada lembar jawab yang telah disediakan!
1. Perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus, disebut juga jenis perakitan....
A. Perakitan manual
B. Perakitan otomatis
C. Perakitan tunggal
D. Perakitan manufaktur
E. Perakitan produk seri
2. Penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya. Disebut dnegan
A. Perakitan
B. Pengelasan
C. Permesinan
D. Otomotif zone
E. Perbengkelan
3. Apakah fungsi antenna grid atau antena omni?
A. Pembagi signal
B. meneruskan signal
C. Memperkuat signal
D. Menghubungkan proses I/O ke Ethernet computer
E. Menerima dan mengirim signal data dalam bentuk gelombang
4. Device yang berfungsi untuk meneruskan paket data dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host di network lain..
A. Routing
B. Gateway
C. Bridge
D. Router
E. Hub
5. Perangkat switch memiliki fungsi hampir sama dengan perangkat...
A. Router
B. Radio
C. Hub
D. WLAN
E. Kabel
6. Perangkat Switch sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan perangkat hub yaitu untuk membagi signal data bagi kartu jaringan, namun tetap ada perbedaanya, apakah perbedaan itu?
A. Ukurannya yang berbeda
B. Warnanya yang berbeda
C. Bentuknya yang berbeda
D. Hub tidak memiliki fasilitas routing
E. Switch tidak memiliki fasilitas routing
7. Penyebab frekuensi / signal yang dipancarkan antena menjadi lemah adalah......
A. mati listrik
B. switch rusa
C. Cuaca hujan
D. tersambar petir
E. kesalahan routing
8. Antenna yang arah radiasinya ke segala arah disebut antenna...
A. Grid
D. Directional
E. Omni directional
B. Yagi
C. Radio
9. Line balancing/menyeimbangkan lintasan fungsi....
A. Merencanakan tugas pribadinya
B. Tercapainya target-target produksi
C. Tidak dapat mengetahui stasiun kritis
D. Tidak terjadi tumpukan material dilantai produksi
E. Tidak perlu merencanakan kebutuhan mesin operator dan setting mesin
10. Metode yang meniru tingkah laku sistem dengan mempelajari interaksi komponen- komponennya, dosebut metods ...
A. Simulasi
B. Heuristic
C. Kilbridge
D. Hegelson and Birnie
E. Ranked Positional Weight
11. Kendala sistem dalam masalah yang dihadapai dalam lintasan kriti s produksi berkaitan erat dengan
A. Maintenance
D. Pemecahan elemen kerja
C. penumpukan Material
B. Penggerakan operator
E. Penyemimbangan beban keria
12. Waktu elemen kerja adalah aplikasi dari waktu standar yang diperoleh dari pengukuran
A. Waktu proses
B. Waktu standar
C. Waktu produktif
D. Waktu promosi
E. Waktu perencanaan
13. Apakah keuntungannya apabila menggunakan komponen yang telah distandarkan saat perakitan?
A. perakitan dengan produk hanya satu jenis saja.
B. proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia
C. Jika ada komponen rusak dapat diganti dengan koponen sejenis yang ada dipasaran
D. pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya,
E. dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik
14. Untuk memastikan keseimbangan, sangat penting untuk memahami hubungan dan urutan antara berbagai tugas dalam suatu proses.maka disarankan untuk membuat
A. Talk time
B. Stasiun kerja
C. Rincian proses
D. Waktu yang dibutuhkan
E. Tindakan penyeimbangan
15. Stasiun-stasiun kerja yang telah diseimbangkan proses dan tugasnya langkah selanjutnya adalah ..........
A. identifikasikan stasiun kerja
B. Dievaluasi dan dipantau hasilnya
C. Dipromosikan lalu di didistribusikan
D. memahami waktu yang dibutuhkan
E. rincian proses harus diketahui waktu pengerjaan
16. Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini pabrikasi dan lini....
A. Instalasi
B. Perakitan
C. Perusahaan
D. organisasi
E. Perorangan
17. Kelemahan tata letak berdasarkan produk adalah
A. Ketidakfleksibelan
B. Ongkos lebih rendah
C. Setiap mesin terspesialisasi
D. Persediaan barang syengah jadi rendah
E. Pengendalian produksi lebih sederhana
18. Keseimbangan kapasitas antar stasiun kerja sangat penting bagi efesiensi dan tata letak produk ini. Lengkapi kalimat tersebut dengan memilih option.
A. Evaluasi
B. Promosi
C. Perencanaan
D. Prototyping
E. Produktifitas
19. Kita perlu mengetahui tingkat permintaan pelanggan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses. Disebut juga dengan ..
A. Timeline
B. Takt time
C. Time value
D. Time to live
E. Time available
20. Keunggulan tata letak produksi adalah ........
A. Ketidakfleksibelan
B. Subscribe to view the full document.
C. Pekerjaan yang membosankan bagi pekerja
D. Kesalingbergantungan antar mesin pada suatu lintasan yang sangat tinggi.
E. Pekerjaan pada setiap mesin terspesialisasi dikerjakan oleh karyawan yang keterampilannya rendah dan murah
VI. SOAL VARIASI
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih option yang sudah tersedia di sebelah kanan!
0 komentar: