AIJ - Proses Routing (BAB 5)(Kelas XI)
BAB 5
Troubleshooting Routing Statis
A. KOMPETENSI DASAR
3.5 Menganalisis permasalahan routing statis
4.5 Memperbaiki konfigurasi routing statis
B. Materi
1. Prosedur dan Teknik Pemeriksaan Pada Routing Statis
Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer dan perangkat yang lain yang saling berhubungan dengan media komunikasi. Komunikasi yang terjadi antar komputer berupa perpindahan paket-paket data. Terkait dengan proses pengiriman dan penerimaan paket data dari komputer pengirim ke komputer penerima di dalam jaringan komputer, terdapat pemodelan secara hirarki untuk menggambarkan secara jelas tugas dari setiap lapisan (layer) pada jaringan komputer.Pemodelan ini berupa protokol komunikasi jaringan lapisan (layer) OSI (Open System Interconnection) Reference Model dan lapisan TCP/IP (Transmission Control Protocoll Internet Protocol). Protokol adalah sekumpulan aturan yang mengikat semua perangkat komputer yang terhubung di dalamnya (hardware dan software) untuk dapat menciptakan komunikasi yang baik. Kedua model protokol ini banyak dipakai sebagai standar komunikasi jaringan komputer. Termasuk di dalamnya adalah protokol yang berkaitan dengan troubleshooting jaringan,
Pada saat ini protokol TCP/IP banyak digunakan pada jaringan lokal dan jaringan global atau internet. Berbagai jenis jaringan, topologi dan teknologi perangkat yang berbeda bisa saling berkomunikasi dengan menggunakan protokol standar TCP/IP. Ada beberapa manfaat penggunaan protokol standar komunikasi jaringan, diantaranya adalah:
a. Untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, topologi jaringan, sinkronisasi bit data, metode pensinyalan dan yang berkaitan dengan perangkat fisik jaringan.
b. Menentukan bagaimana bit-bit data dapat dikelompokkan dalam bentuk frame data yang berguna untuk pengecekan kesalahan (error correction), pengontrolan aliran data (flow control) dan pengalamatan komputer dan perangkat jaringan yang bersifat fisik (MAC Address).
c. Melakukan routing pada internetwork menggunakan perangkat router dan mendefinisikan alamat IP, membuat header paket data serta mendeteksi adanya kesalahan paket data dan mengirim ulang paket-paket data yang salah atau rusak.
d. Melakukan pemecahan data menjadi paket-paket data yang lebih kecil dan memberikan nomor urut pada setiap paket data tersebut. Paket data yang sudah diterima dengan baik diberi tanda (acknowledgement) dan paket yang rusak atau hilang dalam perjalanan pengiriman akan dikirim kembali.
e. Menentukan bagaimana suatu hubungan atau koneksi antar komputer atau perangkat jaringan dimulai, dipelihara dan diakhiri.
f. Mentranslasikan atau mengkonversikan data dari program aplikasi menjadi format standar yang bisa dikirimkan melalui jaringan komputer.
g. Sebagai penghubung atau antarmuka antara program aplikasi dengan fungsi-fungsi jaringan komputer.
Router adalah perangkat jaringan yang berada pada lapisan network pada protokol OSI layer dan lapisan internet pada protokol TCP/IP. Protokol yang bekerja pada layer ini adalah Internet Protocol (IP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Address Resolution Protocol (ARP). Dan fungsi dan tugas masing-masing protokol ini adalah:
a. Internet Protocol (IP)
Internet Protocol adalah protokol yang mengatur bagaimana suatu data dapat dikenal dan dikirim dari satu komputer ke komputer yang lain. Protokol IP bersifat connectionless oriented, yang berarti protokol IP tidak melakukan deteksi kesalahan (error detection) dan error recovery. Protokol IP juga tidak melakukan pertukaran kontrol informasi (handshake) sebelum dilakukan suatu koneksi atau hubungan antar komputer sebelum data dikirim.
Protokol IP mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1) Mendefinisikan skema IP Address atau pengalamatan di jaringan internet
2) Melakukan pemecahan (fragmentasi) paket data dan menyusun ulang paket data
3) Mendefinisikan paket yang menjadi unit satuan terkecil pada transmisi datadi jaringan internet
4) Memindahkan data antar lapisan (layer) di protokol OSI atau TCP/IP
5) Menentukan routing paket.
Secara teori, suatu data yang dikirim oleh komputer pengirim akan dipecah menjadi paket data yang lebih kecil yang diberi header di masing-masing paket data tersebut yang biasa disebut dengan datagram. Isi header salah satunya adalah alamat (IP address) pengirim dan alamat tujuan. Datagram ini akan dikirim satu per satu dalam setiap sesi hubungan. Di dalam protokol IP yang bersifat connectionless, datagram yang dikirim akan di-routing secara mandiri atau independen. Penentuan rute yang akan ditempuh oleh datagram dilakukan oleh setiap router yang dilewatinya. Karena setiap paket data dilewatkan suatu rute yang independen, maka setiap datagram ini akan melewati rute yang bisa berbeda-beda. Sehingga setiap datagram akan sampai ke tujuan bisa berbeda waktu dan urutannya. Router akan menyusun kembali datagram ini sesuai urutan sebelum dikirim ke router selanjutnya atau di komputer tujuan.
Tugas dari protokol IP diibaratkan pada tugas dari bagian pengiriman di suatu perusahaan. Sebelum dikirim, suatu barang dipecah atau dipisahkan menjadi beberapa bagian, kemudian masing-masing bagian dibungkus dan diberi alamat pengirim dan alamat tujuan. Kemudian masing-masing bagian ini dikirim menggunakan perusahaan jasa pengiriman yang berbeda, misalnya POS, TIKI, ELTEHA dan sebagainya. Tiap perusahaan jasa pengiriman ini masing-masing akan menggunakan cara dan rute yang sama atau berbeda untuk mencapai tujuan. Sehingga bisa terjadi masing-masing bagian barang datangnya bisa berbeda waktunya. Di bagian penerima, setelah barang semua terkumpul, barang ini akan dibuka bungkusnya dan disusun kembali seperti sebelum dipisahkan dan dikirim.
b. Internet Control Message Protocol (ICMP)
Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah suatu protokol dalam lapisan network yang digunakan untuk mengecek dan menampilkan adanya pesan kesalahan pada jaringan komputer. ICMP menggunakan IP header sebagai dasar dalam pengiriman ICMP message. Dalam tugasnya, ICMP bekerja sama dengan protokol IP untuk mengirimkan suatu ICMP message. Datagram ICMP message akan diberi tanda pada IP header berupa IP Payroll yang diset ke angka 1, yang menandakan datagram ini adalah suatu ICMP message.
Dalam proses routing, ada dua jenis pesan (message) yang bisa ditampilkan di komputer pengirim atau penerima, yaitu:
1) ICMP Query Message, yaitu suatu jenis pesan ICMP yang berfungsi untuk mengirimkan informasi kondisi jaringan komputer ke dalam suatu Query Message. Kondisi jaringan komputer yang terjadi berupa aktif tidaknya suatu komputer di dalam jaringan, subnet mask dan waktu pengiriman paket data pada jaringan komputer
2) ICMP Error Message, yaitu suatu jenis pesan ICMP yang berfungsi untuk mengirimkan pesan apabila terjadi suatu kesalahan (error) di dalam jaringan komputer. Ada beberapa ICMP Error Message yang bisa ditampilkan, diantaranya adalah:
• Destination unreachable, yaitu jika komputer atau jaringan yang dituju tidak dapat dijangkau atau tidak tercapai
• Time exceeded message, yaitu jika waktu yang diberikan pada paket data untuk dapat mencapai tujuan, yang bisa ditunjukkan pada TTL (Time To Live) mencapai angka nol.
• Redirect message, yaitu untuk memberitahukan routing yang lebih efisien atau mengalihkan paket data ke alamat penerima yang benar.
c. Address Resolution Protocol (ARP)
Address Resolution Protocol (ARP) adalah suatu protokol yang bertugas untuk menghubungkan dan memetakan alamat jaringan komputer yang berbasiskan pada IP address ke dalam alamat fisik dari suatu interface pada perangkat keras jaringan (misalnya ethernet card atau wireless card). Atau dengan kata lain merubah alamat IP menjadi alamat fisik (MAC Address). Suatu interface pada perangkat jaringan memiliki suatu alamat fisik menggunakan Media Access Control (MAC) Address. Pemetaan alamat ini dipakai untuk paket data yang hendak keluar atau dikirim. Ketika suatu komputer hendak mengirimkan paket data, maka diperlukan informasi IP address tujuan dan MAC Address. MAC address dipakai karena alamat yang pertama kali dituju oleh paket data sebelum menuju ke alamat IP address. MAC Address di OSI layer berada di lapisan data link. Dianalogikan MAC Address adalah alamat propinsi, sedangkan IP address alamat suatu kota atau kabupaten yang lebih spesifik.
Cara kerja ARP dapat dijelaskan sebagai berikut. Ketika suatu komputer hendak mengirim data ke komputer yang lain, maka komputer pengirim akan mengirimkan (broadcast) sebuah paket ARP yang berisi alamat IP tujuan ke semua komputer yang terhubung dalam jaringan. Paket ARP ini akan diterima oleh komputer penerima, dan mengirimkan alamat MAC Address kepada pengirim. Setelah itu komunikasi akan dapat dilakukan.
Untuk menghindari terjadinya banyak sekali broadcast paket ARP sebelum terjadinya pengiriman paket data, maka dibuatlah ARP table yang berfungsi menyimpan MAC Address komputer yang lain yang ada di jaringan, sehingga paket data yang dikirim akan lebih cepat sampai. Jika alamat tujuan tidak diketahui, baru dilakukan suatu broadcast paket ARP.
Selain protokol ARP, ada juga protokol RARP (Reverse Address Resolution Protocol) yang berfungsi untuk merubah alamat fisik (MAC Address) menjadi IP Address. RARP digunakan pada jaringan yang mengalokasikan IP address secara dinamis dengan bantuan suatu komputer server yang menyediakan layanan pengalamatan IP secara otomatis pada komputer yang terhubung pada jaringan (DHCP server). RARP juga dipakai oleh penyedia layanan internet (ISP) untuk alamat modem ADSL, Wifi dan sejenisnya.
2. Permasalahan Pada Routing Statis
Permasalahan pada routing statis umumnya berkaitan dengan kekurangan atau kerugian memilih routing statis dalam mengadministrasi jaringan komputer. Kekurangan routing statis tersebut adalah:
a. Metode routing statis mengharuskan konfigurasi pada setiap router dalam jaringan, sehingga membutuhkan waktu lebih lama jika ada banyak router dan jika ada perubahan jaringan, maka konfigurasi ulang membutuhkan waktu yang lama dan tidak efisien.
b. Konfigurasi yang dilakukan secara manual oleh administrator jaringan berakibat pada resiko atau tingkat kesalahan penulisan konfigurasi lebih tinggi.
c. Jika salah satu jalur rute terputus atau terjadinya suatu hambatan maka router tidak bisa mencari alternatif jalur baru untuk meneruskan paket yang dikirim.
Kekurangan-kekurangan ini harus disadari dan harus diantisipasi oleh administrator jaringan pada saat membangun dan memelihara serta troubleshooting jaringan, agar jaringan komputer berfungsi sebagaimana mestinya.
Troubleshooting pada routing statis merupakan proses sistematis yang diaplikasikan untuk memecahkan masalah pada routing statis. Troubleshooting routing statis adalah serangkaian langkah-langkah untuk mengeliminir potensi potensi masalah satu per satu sebelum akhirnya ditemukan sumber masalah tersebut. Pada dasarnya ada tiga langkah pokok dalam melakukan troubleshooting pada routing yaitu: mengisolasi masalah, troubleshooting masalah dan solusi penyelesaian masalah.
Ada beberapa permasalahan yang bisa terjadi pada perangkat router dan routing yang digunakan pada jaringan. Yang pertama adalah, permasalahan fisik pada router itu sendiri. Seperti diketahui, bahwa suatu perangkat atau alat dalam jaringan, bisa mengalami atau terjadi suatu kesalahan-kesalahan secara fisik, seperti kerusakan pada port router atau kerusakan pada mesin itu sendiri (hardware).
Permasalahan pada routing statis dapat dilihat berdasarkan pesan kesalahan (ICMP Message) jika dilakukan suatu pengujian koneksi dengan perintah PING pada router ke tujuan, atau dari komputer host ke router atau komputer host tujuan. Pesan kesalahan (ICMP Message) yang dikirimkan oleh router yang dituju akan dijadikan suatu masukan untuk menarik kesimpulan dan dilakukan perbaikan di bagian mana terjadinya suatu kesalahan. Pesan kesalahan pada router yang terjadi seperti no route to host, mengindikasikan bahwa paket data dibuang oleh router karena tidak ditemukan alamat tujuan dalam tabel routingnya. Begitu pula jika dilakukan pengujian dengan perintah PING dari komputer host, yang mendapatkan hasil pesan kesalahan Request time out dan Destination host unreacheable yang menandakan bahwa paket data yang dikirim oleh komputer host akan dibuang oleh router karena informasi di tabel routing tidak menemukan alamat komputer yang dituju.
3. Teknik Konfigurasi Ulang Routing Statis
Untuk mengatasi masalah pada routing statis, berkaitan dengan masalah perutean paket data, maka langkah penelusuran yang perlu dilakukan adalah menggunakan perintah yang umum digunakan, yaitu perintah untuk mengetahui koneksi jaringan seperti PING dan perintah untuk mengetahui jalur paket data seperti tracert (perintah yang ada di sistem operasi Microsoft Windows) atau traceroute (perintah yang ada di sistem operasi Linux atau di dalam router itu sendiri). Menjalankan perintah-perintah ini akan menghasilkan suatu pesan kesalahan (ICMP Error Message) yang bisa menunjukkan suatu kesalahan yang terjadi di dalam jaringan atau jalur mana yang ditempuh oleh suatu paket data.
Diberikan suatu contoh dari konfigurasi routing statis sebagai berikut:
Dari informasi tabel routing dari router tersebut terlihat bahwa masih ada beberapa informasi konfigurasi routing statis yang belum dimasukkan (belum ada tanda A s pada tabel routing). Dan dengan perintah PING menghasilkan suatu pesan kesalahan (STATUS) no route to host. Dari dua informasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa konfigurasi routing masih belum benar, atau belum dimasukkan ke dalam tabel routing pada router tersebut.
Maka dilakukan konfigurasi ulang pada masing-masing router statis yang ada pada jaringan tersebut. Dan kemudian dilakukan lagi pengecekan hasil konfigurasi yang baru.
Dari hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa konfigurasi routing statis telah dimasukkan dengan benar yang ditunjukkan dengan ada tanda A s (Active static) pada tabel routing. Dan pengujian koneksi menggunakan perintah PING menunjukkan adanya jawaban (Reply) dari host tujuan.
C. TUGAS MANDIRI
1. Sebutkan beberapa fungsi dari protokol IP di dalam network layer!
2. Sebutkan jenis-jenis ICMP Message dalam proses routing!
3. Sebutkan dan jelaskan beberapa pesan kesalahan ICMP (ICMP error message)!
4. Apa yang dimaksud unicast routing pada routing statis?
5. Bagaimana cara menguji routing statis untuk mengetahui letak kesalahan pada konfigurasi routing statis?
D. TUGAS KELOMPOK
Buatlah kelompok dengan anggota 3-4 siswa. Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan skema jaringan berikut ini.
1. Bagaimana konfigurasi IP address di router R1!
2. Bagaimana konfigurasi IP address di router R2!
3. Bagaimana konfigurasi IP address di router R3!
4. Bagaimana konfigurasi routing statis di router R1, R2 dan R3!
5. Bagaimana cara uji koneksi dari PC1 ke PC2 dan PC3, adakah suatu kesalahan? Jika ada bagaimana memperbaikinya
E. UJI KOMPETENSI
Pilihan Ganda
1. Jika suatu jaringan diberikan address 192.168.1.0/30, maka IP address efektif yang bisa digunakan sebanyak ...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
2. Subnet mask 255.255.255.128, jika disingkat dalam bentuk prefik pada suatu alamat jaringan adalah...
a. 24
b. 25
c. 26
d. 27
e. 28
3. IP address yang bisa terhubung dengan IP address 192.168.1.1/27 adalah ...
a. 192.168.0.0
b. 192.168.0.255
c. 192.168.1.2
d. 192.168.1.100
e. 192.168.1.200
4. IP address 10.11.12.1 dan 10.11.12.2 agar bisa terhubung dengan efektif, sebaiknya menggunakan subnet mask ...
a. 255.0.0.0
b. 255.255.0.0
c. 255.255.255.0
d. 255.255.255.128
e. 255.255.255.252
5. Protokol TCP bersifat connection oriented, yang berarti bahwa ...
a. Memerlukan adanya proses pembuatan koneksi jaringan terlebih dahulu
b. Handal dalam jaringan
c. Tanpa perlu persiapan koneksi terlebih dahulu
d. Tidak handal
e. Tidak peduli
6. Sifat protokol IP yang tidak melakukan deteksi kesalahan (error detection) dan error recovery disebut dengan ...
a. Reliable
b. Unreliable
c. Connectionless oriented
d. Connection oriented
e. Detection oriented
7. Informasi keadaan jaringan (aktif atau tidak) yang ditunjukkan oleh ICMP message berupa ..
a. Echo message
b. Echo reply message
c. Destination unreacheable
d. Time exceeded
e. Redirect
8. Entry default route yang dimasukkan ke dalam tabel routing menggunakan alamat network ...
a. 192.168.1.0/24
b. 10.11.12.0/8
c. 172.16.1.0/16
d. 0.0.0.0/0
e. 1.1.1.0/30
9. Network atau jaringan yang terhubung langsung pada interface sebuah router disebut dengan ...
a. Remote network
b. Directly connected network
c. Undirectly connected network
d. Gateway network
e. Autonomous system
10. Network atau jaringan yang tidak terhubung langsung pada interface sebuah router disebut dengan...
a. Remote network
b. Directly connected network
c. Undirectly connected network
d. Gateway network
e. Autonomous system
11. Perintah untuk memasukkan informasi routing statis yang benar ke dalam router Mikrotik adalah ...
a. ip route add dst-address=192.168.1.1/24 gateway 10.11.12.1
b. ip route add dst-address=192.168.1.1/24 gateway 10.11.12.0
c. ip route add dst-address=192.168.1.1/24 gateway 10.11.12.1/8
d. ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway 10.11.12.1
e. ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway 10.11.12.0
12. Untuk melakukan pengujian berupa pengecekan tabel routing statis pada router Mikrotik menggunakan perintah ...
a route print
b. interface print
c. ip address print
d. ip route print
e. ping
13. Jika dilakukan pengujian koneksi jaringan menggunakan perintah PING dan mendapatkan jawaban berupa pesan Request time out. Pesan ini disebabkan hal hal berikut ini, kecuali ...
a. Komputer tujuan memberikan balasan dengan baik
b. Firewall komputer tujuan diaktifkan
c. Kesalahan konfigurasi routing
d. Kehabisan bandwith
e. Komputer tujuan melakukan drop terhadap paket ICMP yang masuk
14. Pesan kesalahan ICMP (ICMP Error Message) berupa Destination host unreachable penyebabnya adalah ...
a. Pesan dilewatkan oleh router dengan baik
b. Tidak adanya jalur routing antara pengirim dan hos tujuan
c. Tidak melewati switch/hub
d. Tidak menggunakan sistem operasi Windows
e. Menggunakan kabel UTP jenis cross cable
0 komentar: