KJD - Instalasi OS dan Driver Hardware ( BAB 3 )(Kelas X)
BAB III
Instalasi OS dan Driver Hardware
Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan instalasi sistem operasi.
4.5 Menginstalasi sistem operasi.
Pendahuluan
Peran sebuah mesin komputer adalah sebagai alat bantu manusia s dalam memenuhi kebutuhannya. Hampir semua orang menggunakan komputer dalam mengerjakan dan menyelesaikan setiap pekerjaannya. Seperti yang telah diketahui dalam sejarah perkembangan komputer, bahwa peranti tersebut merupakan evolusi pengembangan teknologi mekanis menjadi teknologi digital yang memanfaatkan sambungan elektrikal sebagai pusat pengontrol sistem. Awalnya, teknologi tersebut masih memanfaatkan proses mekanis, seperti rasio roda gigi pada pascal hingga penggunaan ribuan bahkan jutaan IC dalam sebuah processor. Untuk dapat mengontrol, mengatur, dan memanajemen operasi dari komputer tersebut, diperlukan sebuah sistem yang mampu menghubungkan manusia dengan mesin." Sistem tersebut dikenal dengan nama sistem operasi atau OS (Operating System). Bagaimana kerja sistem operasi, teknik instalasi, dan mekanisme instalasi driver hardware? Baca dan pahami materi bab ini.
(A) Konsep Kerja Sistem Operasi
Apa itu sistem operasi? Sistem operasi atau yang lebih populer dengan singkatan "OS" merupakan adopsi terjemahan bahasa Inggris, yaitu operating system yang berarti sebuah metode dalam mengoperasikan sesuatu. Pada bab ini akan dibahas sistem operasi pada komputer. Bahasa pemrograman yang sering digunakan dalam mendesain sistem operasi adalah bahasa pemrograman low level language (bahasa tingkat rendah), yaitu bahasa pemrograman assembly. Bahasa tersebut lebih mendekati bahasa mesin dalam pengoperasiannya sehingga memudahkan mesin dalam mengeksekusinya.
Syntax kode program tersebut disusun berdasarkan logika dan prosedur tertentu dengan tujuan mengidentifikasi setiap jenis hardware yang terpasang pada mesin komputer, terutama processor, dan melakukan manajemen terhadap peranti-peranti keras tersebut.
Pada dasarnya, sistem operasi terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian kernel dan aplikasi. Kernel adalah core atau inti dari sistem operasi. Fungsinya memanajemen hardware dan menyediakan interface aplikasi dalam mengakses dan mendistribusikan proses pada setiap hardware, seperti hard disk, alat input output, memori, dan processor.
Bagian utama sistem operasi yang kedua adalah aplikasi. Aplikasi memiliki fungsi pokok sebagai interface yang menghubungkan manusia dengan mesin. User dapat melakukan interupsi pada mesin, seperti mencetak angka, menampilkan grafik pada layar monitor, mengatur kuota hard disk atau memori dan mengatur kinerja mesin melalui bagian aplikasi tersebut. Aplikasi dasar yang disertakan pada setiap jenis sistem operasi berupa interface berbasis perintah tunggal atau command line. Karakteristik utama pada aplikasi berbasis command line tersebut di antaranya memiliki warna yang gelap, hanya berupa prompt, dan user harus menghafal syntax khusus dalam memberikan interupsi pada mesin.
Pada interface Disk Operating System (DOS) prompt Windows selalu diawali dengan prompt C:\ yang merujuk pada pengoperasian secara default berada pada sebuah drive C. Hal tersebut juga berlaku bagi shell pada OS Linux, hanya saja prompt pada shell berupa kombinasi nama user, nama mesin, dan simbol hierarki kekuasaan user tergantung pada jenis shell yang digunakan.
Berdasarkan cara penggunaannya, sistem operasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Licensed
Model OS ini mengharuskan user untuk melakukan registrasi dan membayar lisensi atas penggunaan sistem operasi tertentu dalam mesin komputer, seperti Mac OS, Windows XP, Windows Vista, dan Windows 7. Jika user tidak menaati ketentuan tersebut, user tersebut dapat dikenakan tindakan pelanggaran hukum atas kekayaan hak intelektual atau hak cipta.
2. Free (open source)
Berbeda dengan model licensed, sistem operasi open source memberikan keleluasaan pada para penggunanya untuk menggunakan, hingga bahkan melakukan perubahan dan meng-update-nya sesuai dengan keperluan tanpa harus membayar izin atau lisensi atas sistem tersebut. Contohnya varian Linux seperti debian, Ubuntu, Knoppix, Kali Linux, dan Backtrack.
(B) Master Boot Record (MBR)
Setelah ditentukan first bootable device yang akan dieksekusi, BIOS akan mencari posisi device tersebut. Setelah ditemukan, pembacaan data akan dimulai dari sector nol (0) atau yang lebih dikenal dengan MBR atau Master Boot Record. Pada dasarnya, MBR terdiri atas tiga bagian penting, yaitu sebagai berikut.
1. Bootstrap Code Area (Bootloader)
Bagian ini memiliki ukuran sebesar 446 byte yang berada pada alamat offset 0 sampai 446. Area ini digunakan sebagai tempat menyimpan image boot loader yang akan di-load oleh BIOS ke memori utama. Selanjutnya, tugas boot loader inilah yang akan mengambil alih kendali mesin setelah dieksekusi. Tugas utama boot loader adalah me-load dan mengeksekusi file kernel yang berada pada alamat tertentu ke dalam memori.
2. Partition Information
Ukuran tabel informasi partisi setiap media penyimpan dalam MBR adalah 64 byte. Fungsi utama bagian ini adalah menyimpan informasi tentang banyaknya partisi dalam disk, besar kapasitas partisi, dan jenis partisinya.
3. Boot Record Signature (Magic Number)
Besar ukuran yang diperlukan untuk menyimpan boot record signature adalah 2 byte, berada pada offset 511 sampai 512. Boot record signature merupakan kode unik yang terdapat dalam byte disk yang digunakan sebagai identifikasi utama atau pengenal sebuah file yang diletakkan pada awal file atau akhir file. Pada sistem MBR, magic number terdiri atas 2 byte dengan kode 55h dan AAh yang terletak pada Byte akhir sector nol sebagai tanda bahwa sector tersebut merupakan sector di tempat MBR berada.
MBR memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Membutuhkan ruang penyimpanan sebesar 512 byte.
2. Terdiri atas tiga bagian, yaitu bootstrap code area sebesar 446 byte, tabel partisi 64 byte, dan lokasi penyimpanan magic number sebesar 2 byte.
3. Biasanya terletak pada sector 0 sebagai titik awal pencarian data dalam media disk.
4. Magic number MBR berada di 2 byte terakhir pada boot sector.
Jika MBR hard disk komputer mengalami kerusakan, akibatnya sistem operasi tidak dapat dilakukan booting. Karena file boot loader tidak ditemukan, kernel sistem menjadi tidak dapat dieksekusi. Kerusakan MBR yang bersifat permanen seperti bad sector pada sector awal hard disk menyebabkan hard disk tersebut tidak dapat digunakan sebagai partisi aktif tempat menyimpan MBR atau boot loader. Dengan demikian, hanya dapat difungsikan sebagai disk tempat penyimpan data biasa saja.
Salah satu tool yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian terhadap disk adalah Aplikasi Win Hex Editor. Aplikasi terbukti cukup baik digunakan untuk menguraikan dan menganalisis RAM maupun disk, menghapus data maupun memulihkan data yang terhapus dalam komputer.
(C) Struktur MS-DOS
Dos merupakan sistem operasi yang awalnya hanya untuk manajemen sistem file pada media penyimpanan berbasis floppy disk. Namun, dalam perkembangannya DOS telah mendukung manajemen hardware bahkan muncul dengan tampilan berbasis GUI yang kini dikenal dengan Sistem Operasi Windows. Sebelumnya, ketika DOS hanya dapat dijalankan melalui disket, para pengguna diwajibkan menghafalkan semua syntax atau perintah-perintah dasar yang diperlukan untuk mengatur dan mengelola file dan direktori dalam disket. Namun dengan adanya Windows, pengguna cukup click and drag ketika berinteraksi dengan komputer, seperti membuat file, membuka file, mengopi file, membuat direktori, dan mengatur jaringan.
Versi terakhir DOS, yaitu 7.xx telah mendukung pengelolaan sistem jaringan komputer. Selain fungsi-fungsi dasar dalam manajemen sistem administrasi file dan direktori, versi terbaru tersebut juga mendukung pengelolaan hardware. Terdapat tiga buah file utama untuk menjalankan sistem DOS, yaitu sebagai berikut
1. COMMAND.COM
File ini memiliki ukuran 92 KB dan merupakan berkas file yang penting dalam pengoperasian sistem DOS. File ini ketika dieksekusi setelah DOS booting akan menampilkan shell prompt yang menjadi interface antara pengguna dengan sistem DOS. Ketika pengguna mengetikkan perintah C:\dir, fungsi file COMMAND.COM inilah yang berperan. Semua perintah DOS yang dilakukan oleh user disimpan dan dieksekusi oleh file COMMAND.COM.
2. I0.SYS
File I0.SYS memiliki ukuran paling besar di antara ketiga file dasar DOS lainnya, yaitu 217 KB. File ini memiliki fungsi untuk melakukan identifikasi hardware input/output, misalnya pengontrolan alat masukan, seperti keyboard, mouse, monitor, dan media penyimpan. Dengan menggunakan library dan mengeksekusi setiap modul-modul dalam file ini, pengguna dapat memberikan masukan berupa perintah perintah dasar DOS yang tersimpan dalam COMMAND.COM melalui keyboard dan menampilkan keluarannya melalui monitor. Dapat dikatakan bahwa file 10.SYS merupakan inti dari berjalannya sistem DOS atau dalam Linux yang disebut sebagai kernel.
3. MSDOS.SYS
File ini memiliki ukuran paling kecil jika dibandingkan dengan kedua file sebelumnya, yaitu sebesar 136 byte. Fungsi dari MSDOS.SYS adalah sebagai program boot loader MS-DOS yang berperan mengunggah file 1O.SYS ke memori dan mengeksekusinya. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa program boot loader tidak boleh memiliki ukuran lebih dari 446 byte karena ukuran area bootstrap code dalam MBR hanya sebesar 446 byte.
Zona Aktivitas
Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan I)
1. Apa yang Anda ketahui tentang sistem operasi?
2. Jelaskan perbedaan open source dan licensed OS? Berikan contohnya.
3. Bagaimana tahapan sistem operasi bekerja dalam sebuah sistem komputer?
4. Jelaskan file utama pendukung berjalannya sistem MS-DOS.
B. Praktikum (Nilai Praktik 1)
1. Buat kelompok dengan anggota maksimal tiga siswa.
2. Buatlah Start Up Microsoft Windows 98 menggunakan flashdisk dengan aplikasi DOS tools yang dapat diunduh pada situs http://www.4shared.com/rar/AUQJOmDq/DoStools. html. Cara membuat bootable flashdisk sama seperti langkah yang telah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya, salin hasil ekstrak file DOS tools.rar ke flashdisk Anda.
3. Uji hasilnya menggunakan aplikasi Oracle Virtual Box hingga muncul seperti tampilan berikut.
Jelaskan pengertian setiap menu yang ditampilkan pada DOS prompt tersebut.
C. Eksperimen (Nilai Proyek I)
Pada eksperimen ini, siswa diharapkan membuat kelompok dengan jumlah anggota maksimal tiga siswa untuk menjelaskan pengertian setiap menu yang ditampilkan pada DOS prompt tersebut (praktik sebelumnya).
(D) Perintah Dasar MS-DOS
Dalam MS-DOS terdapat dua jenis perintah, yaitu internal command dan external command. Dan dalam perintah yang dikenali MS-DOS terdapat beberapa perintah yang dikemas dalam bentuk file yang dapat dieksekusi secara langsung atau dikenal dengan istilah file batch.
1. Internal Command
DOS merupakan sistem operasi dasar berbasis CUI (Character User Interface) yang menyediakan model instruksi berbasis perintah tunggal. Pada kondisi ini, setiap perintah yang dimasukkan melalui keyboard oleh user harus di-enter ketika mengeksekusinya. Karakteristik utama model perintah tunggal adalah tidak dapatnya dilakukan perbaikan terhadap perintah yang dieksekusi sebelumnya jika terjadi kesalahan.
Versi terakhir DOS 7.xx tidak dikembangkan lebih lanjut karena porsinya sebagai sistem utama berbasis teks sudah digantikan oleh sistem operasi Windows yang lebih menarik dan familiar bagi user, terlebih lagi sudah menggunakan sistem dekstop. Meskipun demikian DOS menjadi dasar pengembangan dan evolusi Windows. Semua sistem operasi keluarga Windows selalu menyertakan DOS dalam paket instalasinya. Terdapat dua jenis proses booting yang dapat dilakukan pada komputer, yaitu sebagai berikut.
• Cold boot
Cold boot adalah sebuah istilah yang digunakan untuk memulai proses booting mulai dari komputer dalam kondisi mati, kemudian tombol power ditekan hingga komputer dialiri tegangan. Pada proses ini, sistem komputer akan memulai proses dari BIOS interrupt hingga berjalannya proses sistem operasi. Warm boot
• Warm boot
adalah istilah booting komputer yang dilakukan pada saat komputer sedang dalam kondisi hidup. Biasanya dengan menekan tombol reset atau kombinasi tombol keyboard Alt + del.
Setelah BIOS berhasil menemukan program boot loader pada MBR dan berhasil mengeksekusi file MSDOS.SYS, file tersebut akan mengeksekusi file 10.SYS dan COMMAND.COM. File 10.SYS berguna sebagai kernel atau pengendali hardware yang akan diakses oleh file COMMAND.COM yang berguna sebagai interface command prompt pada user.
Command prompt atau DOS prompt adalah sebuah interface vang berupa command line (baris perintah) pada sistem DOS dan Keluarga Windows. Cara pemberian instruksi dilakukan dengan menulis perintah dan meng-enter melalui jendela prompt atau CMD (dalam Windows). Meskipun sistem DOS sudah ditinggalkan secara tidak langsung, tetapi pada keluarga OS Windows, sistem DOS telah diintegrasikan dengan beberapa fungsi sebagai berikut.
1. Sebagai tool maintenance pada Windows ketika mengalami masalah, seperti file terkena virus, sistem task manager yang terkunci atau hilang, fasilitas msconfig yang terkunci, dan hilangnya view folder options pada Windows Explorer.
2. Dibandingkan dengan sistem Windows berbasis GUI, DOS prompt pada Windows atau yang lebih dikenal dengan command prompt (CMD) memiliki kelebihan dalam hal memori yang ringan, lebih cepat, dan stabil. Sebagai contoh, ketika melakukan pencarian sebuah file dalam disk.
3. Fungsi lainnya adalah melatih pengguna dalam hal ini peserta didik untuk terbiasa mengoperasikan sistem berbasis teks, karena pada server-server jaringan besar lebih sering menggunakan perintah berbasis tunggal, seperti NT, Unix, atau Linux.
Berikut akan dijelaskan beberapa jenis internal command pada MS-DOS. Sebelum melakukan praktik, pastikan komputer yang akan digunakan sudah terinstal sistem operasi Windows XP atau menggunakan MS-DOS pada flashdisk yang telah dibuat sebelumnya menggunakan aplikasi Oracle Virtual Box. Sebagai catatan, ketika memberikan perintah pada command prompt, kapital atau tidaknya huruf tidak memiliki pengaruh terhadap jenis perintah yang diberikan.
a. ECHO
ECHO digunakan untuk menampilkan output pada layar dengan format perintah sebagai berikut. Echo [string] Perhatikan contoh berikut.
C:\>echo Belajar DOS PROMPT Belajar DOS PROMPT
b. COLOR
Perintah COLOR digunakan untuk mengatur warna foreground dan background DOS prompt dengan format: COLOR attr Attr merupakan kode warna yang ingin diterapkan pada DOS prompt dari 0 sampai F.
Contoh:
C:\>COLOR 67
Perintah tersebut akan mengatur warna background dengan kode 6 atau warna kuning (yellow) dan foreground dengan warna putih (white). Untuk kode warna selengkapnya dapat dilihat dengan menulis perintah "COLOR HELP".
c. VER
Perintah ini digunakan untuk menampilkan versi pada sistem DOS yang sedang digunakan.
C:\>ver
Microsoft Windows [Version 6.1.7600]
C:\>
Pada contoh tersebut, perintah VER diberikan pada sistem operasi Windows 7 Ultimate.
d. CLS
CLS digunakan untuk membersihkan layar dari baris baris perintah yang diberikan sebelumnya.
C:\>CLS C:\>
e. PROMPT
Fungsi perintah prompt untuk membentuk tampilan atau mendefinisikan bentuk prompt system. Dalam memberikan perintah prompt ada format perintah yang harus dipatuhi, yaitu sebagai berikut. PROMPT [text] [$parameter]
Perhatikan contoh berikut.
C:\>prompt ANDINOV PROMPT di $PSG ANDINOV PROMPT di C:\>
Adapun untuk mengembalikan prompt ke bentuk default-nya, dapat digunakan perintah PROMPT $P$G.
f. DATE
Date berguna untuk menampilkan dan mengonfigurasi sistem tanggal pada DOS. Untuk menampilkan sistem tanggal yang sedang aktif, gunakan perintah C:\DATE. Sementara itu, untuk mengubah sistem tanggal yang sedang berlaku, gunakan perintah C:\date dd-mm-yyyy.
g. LABEL
LABEL digunakan untuk membuat, memodifikasi, atau menghapus label sebuah volume drive atau partisi tertentu.
h. COPY CON
COPY CON digunakan untuk membuat sebuah file teks baru pada direktori tertentu dalam hard disk dengan format perintah COPY CON (path nama_file). Untuk mengakhiri penulisan isi file, tekan kombinasi tombol Ctrl - Z.
i. TYPE
TYPE digunakan untuk membuka isi file teks dengan format TYPE [Path Nama File). Perhatikan contoh berikut.
j. DIR
DIR merupakan perintah yang paling sering digunakan, yaitu untuk menampilkan isi direktori. Format perintah yang digunakan adalah sebagai berikut.
k. COPY
COPY digunakan untuk mengopi file atau direktori dengan format perintah sebagai berikut.
COPY [asal] [tujuan]
Perhatikan contoh berikut.
Perintah tersebut digunakan untuk mengopi semua file yang ada di direktori lat1 ke direktori lat2.
Perintah tersebut digunakan untuk menyalin semua file yang herawalan huruf f di direktori lat1 ke direktori lat2.
1 file (s) copied. D:\> Perintah tersebut digunakan untuk mengopi semua file berawalan huruf fg di direktori lat1 ke direktori lat2.
l. CHDIR atau CD
Perintah ini digunakan untuk berpindah ke sebuah direktori tertentu dalam drive yang sama (sedang digunakan) dengan format perintah CD (nama_direktori). Sementara itu, untuk berpindah ke direktori di atasnya, dapat menggunakan perintah CD. Perhatikan contoh berikut.
D:\>cd lati
D:\lati>
Perintah tersebut digunakan untuk masuk atau pindah ke direktori lat1 pada drive D:\>.
m. REN atau RENAME
Perintah ini digunakan untuk mengubah nama sebuah file atau direktori dengan format perintah REN (nama_awal] [nama_baru]. Perhatikan contoh berikut.
D:\lat1>ren file1.txt filelbaru.txt
n. MOVE
Perintah ini digunakan untuk memindahkan sebuah file dari direktori lama ke direktori baru menggunakan format perintah MOVE [file_asal] [file_tujuan].
Perhatikan contoh berikut.
0. DEL atau ERASE
Perintah ini digunakan untuk menghapus file dengan format perintah DEL (path_file). Perhatikan contoh berikut.
C:\>DEL file.docx
p. VOL
Perintah ini digunakan untuk menampilkan informasi volume atau nomor seri yang bersifat unik dari sebuah drive Perhatikan contoh berikut.
q. ATTRIB
Perintah ini berguna untuk mengubah mode atau hak permission sebuah file atau direktori. Dalam penggunaannya, perintah ATTRIB memiliki format umum sebagai berikut.
2. External Command
Berbeda dengan perintah internal DOS yang tersedia pada subroutine dalam file COMMAND.COM, jenis perintah eksternal hanya dapat dijalankan jika sistem DOS memiliki file eksternal atau file di luar COMMAND.COM yang dapat dieksekusi dalam prompt shell. Berikut contoh jenis perintah eksternal.
a. XCOPY
XCOPY digunakan untuk menyalin isi direktori ke drive lainnya dengan format perintah sebagai berikut.
Perhatikan contoh berikut.
b. FORMAT
Perintah ini digunakan untuk melakukan pemformatan drive tertentu dengan format perintah sebagai berikut.
Perhatikan contoh berikut.
c. CHKDSK
Perintah ini berguna untuk melakukan pemeriksaan terhadap disk dari segala kesalahan baik error data, menampilkan status permukaan disk, error alokasi FAT, integritas data, dan disk. Pemeriksaan disk dengan perintah CHKDSK hanya dapat melakukan perbaikan data secara fisik, tetapi tidak berlaku untuk kesalahan atau error yang diakibatkan oleh Cross-Linked. Format umum yang dapat digunakan untuk mengeksekusi perintah CHKDSK adalah sebagai berikut.
Penjelasan parameter dalam format tersebut adalah sebagai berikut.
1) /F berfungsi untuk memperbaiki kesalahan atau error pada disk selama proses check disk dilakukan.
2) N berguna untuk menampilkan informasi berupa detail setiap file pada setiap direktori dalam drive yang di-scan.
Perhatikan contoh berikut.
d. SCANDISK
Perintah ini masih dapat ditemukan pada sistem opers.. berbasis Windows 98 hingga XP. Akan tetapi, untuk versi di atasnya sudah tidak ditemukan lagi, kecuali Anda melakukan instalasi secara manual. Perintah scandisk digunakan untuk melakukan pemeriksaan fisik permukaan disk dengan format perintah sebagai berikut.
Contoh:
C:\>SCANDISK D:
Perintah tersebut digunakan untuk melakukan scandisk pada drive D:, sedangkan perintah berikut digunakan untuk melakukan pemindaian setiap local disk yang ada dalam komputer.
e. DEFRAG
Perintah DEFRAG melalui command prompt sangat berguna untuk melakukan pembaruan tentang integritas data atau file dalam disk, baik segi lokasi, ukuran, maupun pembaharuan file. Dengan disusun ulangnya file-file yang terpecah dalam sector dan track yang berbeda-beda, membuat pembacaan file dalam disk menjadi lebih cepat dan stabil sehingga kinerja mesin komputer menjadi lebih ringan dan cepat. Untuk mengeksekusinya, perintah DEFRAG pada command prompt memiliki format perintah sebagai berikut.
f. DISKCOPY
Perintah ini sering digunakan untuk memindahkan atau menyalin isi data seluruh removable drive berupa disket ke disket lainnya dengan format perintah sebagai berikut.
DISKCOPY (drive 1:] (drive2:] /1/V
Perhatikan contoh berikut.
C:\> diskcopy A: A:
Perintah tersebut bertujuan untuk mengopi semua isi data di drive A: menuju ke drive A: yang baru. Pada saat dieksekusi, sistem akan meminta pengguna untuk memasukkan drive A yang kosong.
g. FDISK
Perintah FDISK sering digunakan pertama kali ketika akan melakukan instalasi sistem operasi Windows, khususnya Windows 95 hingga Windows 98. Namun, perintah FDISK ini tidak ditemukan lagi pada sistem operasi windows XP ke atas karena sudah dimasukkan ke dalam sistem instalasi berbasis GUI pada saat melakukan partisi dan instalasi sistem operasi. Format umum dalam mengeksekusi perintah FDISK adalah sebagai berikut.
C:\>FDISK
h. File Batch
Pengertian file batch dalam sistem operasi berbasis Windows pada dasarnya tidak berbeda dengan file-file teks biasa. Hanya saja dalam membuat file batch, ada beberapa aturan tersendiri, antara lain seperti berikut.
1. Dalam menulis file batch dapat menggunakan editor Notepad atau Wordpad pada Windows, sedangkan pada sistem DOS prompt dapat menggunakan utility atau perintah "edit" atau "copy con [nama_file.bat)".
2. Setiap file batch selalu berekstensi .bat.
3. File batch merupakan file teks biasa yang dapat dieksekusi, baik melalui DOS prompt maupun Windows Explorer.
4. Script atau kode dalam file batch merupakan syntax yang berupa kode-kode perintah dalam DOS.
5. Komentar dalam file batch selalu diawali dengan tanda
Dalam membuat script kode file batch, selain menggunakan kode perintah dalam DOS, ada beberapa kode yang dapat digunakan dalam membuat file batch, antara lain sebagai berikut.
1. Goto
Goto digunakan untuk melakukan lompatan atau mengeksekusi label baris kode tertentu dalam file batch.
2. Help
Help digunakan untuk menampilkan command batch lainnya.
3. Start
Start berguna untuk menjalankan suatu program tertentu.
4. Pause
Pause berfungsi menghentikan proses eksekusi file batch dengan meminta sebuah masukan keyboard oleh user. Dalam sistem DOS akan muncul pesan "Press any key to continue..." Untuk menghilangkan pesan tersebut, dapat Anda tuliskan kode "Pause > null”.
5. If
If digunakan untuk menyeleksi sebuah kondisi sebelum melakukan aksi tertentu dalam program.
6. Rem
Rem merupakan singkatan dari perintah Remark yang berarti kode untuk mengabaikan sebuah baris kode perintah dalam batch agar tidak dieksekusi.
7. Exit
Exit digunakan untuk keluar dari mode jendela DOS prompt apabila file batch dieksekusi dari Windows.
Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan II)
1. Apa yang Anda ketahui tentang internal command dan external command dalam DOS? Berikan contohnya.
2. Apa fungsi perintah date dalam DOS?
3. Jelaskan cara membuat file batch dengan DOS.
4. Bagaimanakah cara menampilkan informasi DOS pada komputer?
B. Praktikum (Nilai Praktik II)
Tugas bersifat individu.
1. Persyaratan untuk mengerjakan tugas ini adalah sebagai berikut.
a. Satu set komputer yang terinstal OS Windows minimal Windows XP.
b. Untuk menjalankan program command prompt dapat menggunakan CMD atau menggunakan Virtual Mesin.
2. Buatlah laporan tentang kegiatan berikut, lengkapi dengan screenshot hasil eksekusi perintah yang digunakan dalam prompt.
a. Berapakah versi DOS komputer Anda?
b. Tanggal berapakah pada komputer Anda?
c. Jelaskan partisi dalam komputer Anda.
d. Lakukan backup semua file yang ada di drive C: komputer ke drive D.
e. Lakukan defragmentasi drive C.
f. Lakukan perintah-perintah dalam command prompt berikut.
1) Buatlah folder tugas di drive C.
2) Buatlah subfolder tugas sebanyak tiga buah dengan nama-nama, yaitu Latihan 1, Latihan2, dan Latihan3.
3) Buatlah file biodata.txt di Latihan1 yang berisi tentang biodata Anda.
4) Kopikan file biodata.txt ke direktori Latihan2.
5) Pindahkan file biodata.txt dari direktori Latihan1 ke Latihan3 dan ubah namanya menjadi xbiodata.txt.
C. Eksperimen (Nilai Proyek II)
Tugas praktikum bersifat individu dan buatlah laporan dilengkapi dengan screenshot gambar hasil pekerjaan Anda.
1. Buatlah menu program yang dapat melakukan operasi aritmetika dua bilangan yang dimasukkan.
2. Buatlah menu program yang dapat me-restart dan men-shutdown komputer.
(E) Partisi Hard disk
Sebelum melakukan instalasi sistem operasi pada komputer, perlu dipahami terlebih dahulu konsep pengalokasian data dalam media penyimpanan. Semua media penyimpanan seperti flash disk, hard disk, disket, MMC, CD, dan DVD pada dasarnya memiliki sistem kerja yang sama. Media penyimpanan hard disk merupakan salah satu jenis media utama yang sering digunakan dalam komputer untuk mengorganisasikan dan mengalokasikan
setiap data yang setiap saat harus dapat diakses oleh memori. Prinsip sederhana hard disk adalah sebuah cakram atau disk yang mampu menyimpan data-data magnetik yang sudah terpolarisasi
Struktur cakram dalam hard disk terdiri atas sebagai berikut.
1. Track adalah lintasan data magnetik yang tersedia dalam sebuah piringan atau disk yang dimulai track ke-0 hingga ke-n tergantung dari jenis hard disk yang digunakan.
2. Sector merupakan area-area pembentuk dalam track dengan ukuran kapasitas tertentu tergantung dari jenis hard disk nya. Biasanya dimulai dari kapasitas 512 byte, 4096 byte hingga 5122 byte.
3. Boot area merupakan area sector 0 (nol) pada track pertama dalam disk yang berfungsi sebagai wilayah booting disk yang mengandung bootstrap area.
4. Cluster merupakan kumpulan 1 atau lebih sector yang berperan dalam memanjemen penyimpanan data sehingga memudahkan sistem operasi dalam mengakses data tersebut. Pada umumnya, sebuah cluster bisa terdiri atas sebuah sector hingga 128 sector.
Ketika menyimpan sebuah file berukuran 750 KB pada hard disk barracuda berkapasitas 750 GB, akan memakan waktu yang lama dan berdampak pada penggunaan resource memori serta processor secara berlebihan yang mengakibatkan komputer menjadi lambat. Oleh karena itu, diperlukan metode pemisahan atau pembagian ruang-ruang fisik disc secara logikal yang disebut sebagai partisi. Partisi hard disk memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Melakukan pengorganisasian data pada disk.
2. Meningkatkan performa hard disk.
3. Menjaga keamanan data dari kerusakan dengan cara membuat partisi terpisah antara ruang untuk sistem operasi dengan ruang data. Oleh karena itu, ketika sistem rusak,
data masih dapat diakses,
4. Memungkinkan untuk melakukan dual boot OS yang berbeda.
Metode partisi pada hard disk dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Partisi Primary
Partisi primary merupakan partisi utama yang harus dibuat ketika melakukan partisi hard disk. Disebut sebagai primary partition karena dimulai atau memiliki sector 0 (MBR)
dan informasi partisi dalam hard disk.
2. Partisi Extended
Partisi extended dapat dikategorikan sebagai partisi primary. Karena keterbatasan jumlah partisi primary yang dapat dibentuk, partisi extended dapat digunakan sebagai
solusi untuk membuat partisi baru yang bersifat logical.
3. Partisi logical
Partisi logical merupakan partisi yang dibuat secara logical dari extended partition sebelumnya. Kelebihan dari partisi logical ini, Anda dapat menentukan banyak atau jumlah partisi sesuai keperluan, ukuran, dan jenis file sistem yang akan digunakan.
Pada sistem operasi berbasis Linux, terdapat perbedaan cara mendefinisikan peranti drive dalam partisinya dengan sistem operasi Windows. Sebagai contoh, pada sistem operasi Linux terdapat empat buah hard disk tipe ATA yang terhubung pada Slot IDE. Dengan demikian, sistem akan mendeteksinya sebagai drive sebagai berikut.
1. Hard disk Primary Master, dikenal dengan /dev/hda.
2. Hard disk Secondary Master, dikenal dengan /dev/hdb.
3. Hard disk Primary Slave, dikenal dengan /dev/hdc.
4. Hard disk Secondary Slave, dikenal dengan /dev/hdd.
5. Adapun untuk disk bertipe SATA akan dikenal dengan /dev/sda dan seterusnya.
(F) File System
Tile system sebenarnya merupakan metode atau cara I memperlakukan file menggunakan mekanisme standar prosedur tertentu. Ada beberapa jenis file system yang dapat dijumpai, antara lain sebagai berikut.
1. Disk File System
Disk file system merupakan metode pengelolaan file ke dalam media penyimpanan seperti disk, baik proses penyimpanan, pengaksesan, modifikasi maupun penghapusan. Sebagai contoh sistem FAT, FAT16, FAT32, dan EXT2.
2. Flash File System
Flash file system merupakan sistem pengelolaan file yang khusus digunakan pada Memori Flash. Sebagai contoh pada RAM, Memori Cisco, dan lainnya.
3. Database File System
Database file system merupakan sistem manajemen file yang diterapkan pada sistem database yang mengatur korelasi dan indepedensi antartabel (file) dengan tabel lainnya dalam sebuah database.
4. Networking File System
Networking file system merupakan mekanisme standar yang digunakan untuk mengatur koneksi dan pengaksesan file antara klien dengan server dalam sebuah jaringan komputer.
5. Transactional File System
Transactional file system merupakan sistem yang digunakan untuk menangani proses yang cukup kompleks, yang melibatkan operasi disk baik dalam sebuah mesin maupun antarmesin dalam jaringan. Sebagai contoh transaksi antarbank.
6. Journal File System
Journal file system merupakan metode sistem file yang memungkinkan setiap perubahan dalam sebuah sistem operasi akan dicatat (dalam file log) dan membuat backup. Adapun sistem ini dapat meminimalisasi kerusakan sistem file ketika mesin rusak atau crash.
Setelah menentukan jumlah dan kapasitas partisi dalam hard disk, proses selanjutnya adalah melakukan format file system terhadap masing-masing partisi tersebut. Jenis file system disk yang digunakan harus memperhatikan kebutuhan penyimpanan, kapasitas hard disk, sistem operasi yang akan digunakan, kinerja hard disk, serta keamanan data. Sistem partisi hard disk berguna untuk menentukan banyaknya area independen dengan kapasitas tertentu dari sebuah hard disk, sedangkan file system atau sistem berkas adalah metode penyimpanan data ke disk, baik itu proses read maupun write. Dengan kata lain, file system sangat menentukan bagaimana sebuah komputer melalui sistem operasi yang sedang beroperasi, melakukan pengendalian dan pengaturan akses data pada disk tersebut. Melalui penggunaan
file system, sebuah sistem operasi dapat mengorganisasikan setiap data yang dibutuhkannya yang secara sederhana dibagi menjadi dua bagian penting, yaitu sebagai berikut.
1. File adalah sebuah data yang bersifat satu kesatuan maupun gabungan file yang diletakkan pada cluster tertentu dalam disk. File-file tersebut memiliki nama file, ekstensi, header pengenal (magic number), dan informasi detail file tersebut.
2. Manajemen direktori berperan untuk mengelompokkan, mengorganisasi, dan menyediakan informasi tentang seluruh file dan sub-sub direktori yang terdapat dalam sebuah partisi sistem.
Berikut lima jenis file system yang digunakan oleh sistem operasi.
1. FAT12
File Allocation Table 12 merupakan jenis sistem berkas yang menerapkan ukuran maksimal setiap unit alokasi (cluster) penyimpanan data sebesar 12 bit. Adapun ketentuan setiap unit alokasi terdiri atas 16 sector yang setiap sector berkapasitas 512 byte. Dengan demikian, dapat dihitung besar kapasitas partisi yang dapat dibuat jika menggunakan FAT12, yaitu jumlah unit alokasi = 212 = 4096.
2. FAT16
Sistem FAT16 akan membuat daftar file dan direktori dalam media yang menunjukkan lokasi penyimpanannya dalam ruang partisi. Oleh karena itu, file system ini akan membentuk dua jenis tabel unit alokasi dengan nama FAT1 dan FAT2 yang berada dekat dengan boot sector (sector 0).
3. FAT32
File Allocation Table 32 adalah jenis file system yang mulai diperkenalkan ketika Microsoft merilis OS Windows 95 OSR2 di pasaran. Jenis file system ini diciptakan untuk mengatasi kelemahan pada FAT tipe sebelumnya. Dengan menerapkan sistem 32 bit, banyak unit alokasi yang dapat terbentuk adalah 232 = 4294967296.
4. NTFS
Sistem FAT32 sudah mampu mendukung pengelolaan dan penyimpanan data mencapai 8 TB. Namun, masih memiliki kelemahan, yaitu dalam pengaturan hak akses file dan direktori, penamaan file, jumlah maksimal direktori dan subdirektori maupun konsep manajemen disk jaringan.
Karakteristik format file sistem NTFS adalah sebagai berikut.
a. Dalam sebuah partisi, NTFS mampu menampung unit alokasi sebesar 232 - 1 unit alokasi atau setara dengan 4294967295 unit alokasi.
b. Secara default ukuran sebuah unit alokasi (cluster) NTFS adalah 512 byte (1 cluster adalah 1 sector) hingga mencapai 64 KB (1 cluster = 128 sector). Dengan kapasitas alokasi unit tersebut, NTFS mampu mendukung partisi hingga ratusan TerraByte (TB) dan dapat menampung file dengan ukuran lebih dari 100 GB.
5. File System Linux/Unix
File system untuk komputer dengan sistem operasi berbasis keluarga Unix seperti varian Linux, Free BSD, Net BSD, dan Open BSD menggunakan tipe yang berbeda dibandingkan dengan sistem operasi Windows Family. Untuk dapat menginstal dan menjalankan sistem operasi berbasis Linux, Anda harus menyediakan dua jenis partisi dengan format file yang berbeda, yaitu sebagai berikut.
a. Partisi Sistem
Partisi sistem memiliki fungsi untuk menyediakan alokasi ruang penyimpanan setiap data yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem operasi. Di samping itu, partisi sistem juga dapat berguna untuk menyimpan data-data lainnya. Partisi ini biasanya menggunakan format file system seperti EXT2, EXT3, EXT4 atau Reseirfs.
b. Partisi Swap
Berbeda dengan partisi sistem, swap digunakan untuk membantu memori utama komputer (RAM) dalam meningkatkan kinerjanya. Jadi, swap tidak dapat digunakan untuk menyimpan data layaknya sebuah media penyimpanan. Minimal ukuran swap adalah dua kali besar memori RAM komputer.
Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan III)
1. Jelaskan perbedaan FAT12 dengan FAT32 dalam sistem partisi hard disk ketika akan diinstal OS Windows.
2. Jelaskan jenis partisi yang harus disiapkan pada saat akan menginstal OS Linux pada komputer.
B. Praktikum (Nilai Praktik III)
1. Untuk menjalankan tugas praktik berikut, Anda harus menyiapkan beberapa persyaratan sebagai berikut.
a. Seperangkat komputer dengan spesifikasi minimal processor Pentium IV dan RAM
2 GB lengkap dengan hard disk berukuran 20 GB.
b. Sistem Operasi Windows minimal versi Windows XP
2. Lakukan identifikasi jumlah partisi, besar partisi dan jenis file sistem yang telah terpasang pada komputer Anda menggunakan metode berikut.
a. Disk management bawaan Windows.
b. Aplikasi partisi lainnya, seperti Mini Partition dan Partition Magic.
3. Buat laporan hasil praktik Anda. Diskusikan di depan kelas.
(G) Instalasi Windows 7
Perkembangan sistem operasi keluarga Windows telah mengalami kemajuan begitu pesat, seiring dengan canggihnya teknologi hardware yang dihasilkan. Salah satunya adalah Windows 7, yang merupakan salah satu jenis produk terbaru Microsoft yang menawarkan fitur grafis dan dukungan hardware yang lebih baik. Ada dua jenis Windows 7 yang dapat diinstal, yaitu Windows 7 32 bit dan 64 bit. Jenis penggunaannya harus disesuaikan dengan model dan jenis processor komputer, termasuk processor x32 atau 64 bit. Processor tipe x64 (64 bit) mampu bekerja pada sistem 32 bit dan 64 bit, yang pada jenis ini dapat dijumpai pada komputer dengan processor jenis Dual Core atau seri di atasnya.
Kelebihan Windows 7 64 bit adalah kemampuan dan dukungan penuh terhadap penggunaan memori hingga mencapai 192 GB dan pembacaan hard disk hingga ratusan TerraByte (TB). Sementara itu, Windows 7 32 bit hanya mendukung pemakaian RAM maksimal 4 GB, Di samping itu, Windows 7 64 bit juga memiliki tingkat keamanan lebih baik dibandingkan tipe 32 bit, sehingga lebih cocok diterapkan pada sistem jaringan.
Untuk menjalankan proses instalasi Windows 7 64 bit, ada beberapa persyaratan minimum yang harus disediakan, yaitu sebagai berikut.
1. Processor minimal Dual Core atau di atasnya.
2. RAM minimal 4 GB.
3. Kapasitas hard disk minimal 20 GB.
4. DVD drive.
5. Dukungan booting USB drive.
6. VGA card.
7. Sound card.
8. Mouse dan keyboard.
9. Monitor.
Zona Aktivitas
Praktikum (Nilai Praktik IV)
1. Bagilah siswa dalam kelas menjadi empat kelompok besar dengan tugas sebagai berikut.
a. Kelompok 1, melakukan instalasi Windows XP b. Kelompok 2, melakukan instalasi Windows Vista c. Kelompok 3, melakukan instalasi Windows 7
d. Kelompok 4, melakukan instalasi Windows 8
2. Lakukan dokumentasi dan tuliskan dalam bentuk laporan.
3. Analisis proses instalasi yang telah Anda lakukan, meliputi persiapan praktik, persyaratan
yang dibutuhkan, kapasitas dan partisi hard disk, serta lama waktu proses instalasi.
4. Diskusikan hasil praktikum kelompok di depan kelas.
(H) Instalasi Linux Debian
Untuk melakukan instalasi Linux, perhatikan dan baca kembali materi file sistem yang telah diulas sebelumnya. Perlu diperhatikan bahwa, metode instalasi Linux debian dapat dilakukan dengan metode GUI atau menggunakan graphic dan metode teks. Namun, untuk menghemat waktu penginstalan dan memaksimalkan kemampuan dan keterbatasan hardware yang dimiliki, sebaiknya menggunakan metode instalasi berbasis teks.
(I) Mengenal Linux
Setelah berhasil melakukan instalasi sistem operasi pada komputer, keluarkan CD instalasi sistem dari komputer. Komputer secara otomatis akan melakukan restart dan booting dari awal lagi. Perhatikan, apakah terdapat permasalahan pada BIOS saat booting? Jika ternyata ada, BIOS harus diatur ulang agar komputer dapat berjalan dengan normal. Setelah melakukan konfigurasi BIOS dan sistem mulai me-load OS, tampilan pertama yang Anda temui adalah Grub Loader.
Sistem file partisi pada Linux memiliki beberapa format yaitu:
1. ext2,
2. ext3,
3. reseirfs, dan
4. partisi swap.
Dalam membuat sistem partisi pada Linux, diharuskan membuat dua partisi, yaitu partisi untuk sistem (dapat menggunakan format file system ext2 atau ext3 atau reseirfs) dan disertai partisi dengan format swap yang biasanya memiliki kapasitas partisi minimal sama dengan besar memori komputer (RAM). Partisi swap dibuat dengan tujuan meningkatkan performa hard disk dan meringankan kinerja memori komputer. Berikut dijelaskan cara membaca letak peranti keras dalam file system kerja Linux.
Struktur direktori pada file Linux dapat dilihat pada tabel berikut.
Dalam Linux dikenal dua jenis user dengan otoritas yang berbeda pula, yaitu sebagai berikut.
a. Super user, dengan default direktori kerjanya berada pada direktori /root. Selain itu, user ini memiliki kuasa tertinggi atas sistem dan pengelolaannya. Biasanya super user dalam shell memiliki simbol "#"..
b. User biasa, yaitu user yang memiliki direktori default kerjanya pada "/home/nama_user". Adapun hak akses terhadap sistem sangat terbatas, tergantung dari izin konfigurasi sistem yang ada. Biasanya, user ini memiliki simbol “$".
Zona Aktivitas
A. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan IV)
1. Jelaskan perbedaan super user dan user biasa dalam Linux.
2. Apa keuntungan menggunakan Linux dalam komputer? Tuliskan minimal tiga contoh.
B. Praktikum (Nilai Praktik V)
1. Untuk menjalankan tugas praktik berikut, siswa dapat dibagi menjadi beberapa kelompok
yang pada satu kelompok maksimal beranggotakan tiga siswa. Siapkan alat dan bahan untuk mendukung praktik instalasi Linux seperti berikut.
a. Seperangkat komputer dengan spesifikasi minimal Procesor Pentium IV dan RAM 2 GB lengkap dengan hard disk berukuran 20 GB).
b. DVD source sistem operasi Linux, seperti Debian Jessie, Debian Wheezy, dan Ubuntu.
2. Setiap kelompok dapat diberikan tugas untuk melakukan instalasi beberapa distro Linux dengan mode teks. Selanjutnya, buat laporan dan presentasikan di depan kelas dengan menyertakan hasil identifikasi instalasi, kelebihan, dan kekurangan proses instalasi. Diskusikan di kelas hasil dari setiap presentasi masing-masing kelompok.
C. Eksperimen (Nilai Proyek III)
Tugas praktikum ini bersifat individu dan buatlah laporan dilengkapi dengan capture gambar hasil pekerjaan Anda.
1. Bagaimana cara menginstal aplikasi dekstop OS Linux?
2. Bagaimana melakukan reset password user root Linux?
Rangkuman
1. Sistem operasi adalah prosedur atau function yang dilakukan compile dari bahasa pemrograman
tertentu. Tujuannya untuk mengatur, mengontrol, dan memanajemen hardware sehingga mampu menjembatani interaksi antara user dengan komputer.
2. Terdapat dua jenis OS, yaitu bersifat free atau open source dan komersial.
3. DOS merupakan awal perkembangan dari keluarga Windows.
4. Linux adalah salah satu jenis sistem operasi berbasis bahasa pemrograman C yang bersifat general dan free.
Ulangan Akhir Bab
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Suatu istilah bagi program yang berfungsi untuk mengatur dan mengelola setiap hardware komputer ketika berjalan adalah
a. MBR
b. kernel
c. MS-DOS
d. boot loader
e. sistem operasi
2. Sebuah program yang berfungsi untuk mengeksekusi kernel dan me-load-nya ke dalam memori agar OS dapat berjalan disebut sebagai ....
a. MBR
b. kernel
c. MS-DOS
d. boot loader
e. sistem operasi
3. Bagian dalam disk yang menyimpan daftar informasi partisi dan boot area loader adalah ....
a. MBR
b. kernel
c. MS-DOS
d. boot loader
e sistem operasi
4. Ukuran maksimal program boot loader yang dapat disimpan dalam MBR sebesar ...
a. 512 byte
b. 446 byte
c. 412 byte
d. 12 byte
e. 1 KB
5. Berikut jenis partisi sistem yang tidak dapat digunakan pada OS berbasis Linux adalah
a. ext2
b. ext3
c. ext5
d. ext4
c. reseirfs
6. Berikut jenis file system yang sesuai untuk sistem operasi Windows 7 adalah ....
a. FAT
b. HPFS
c. EXT2
d. NTFS
e. FAT32
7. File dalam DOS yang berfungsi untuk mengontrol hardware input dan output
adalah .
a. m.bat
b. 1O.SYS
c. echo.exe
d. MSDOS.SYS
e. COMMAND.COM
8. Parameter yang dapat disertakan dalam perintah DIR untuk menampilkan informasi daftar isi direktori secara melebar atau mendatar adalah ....
a. /w
b. /h
c. /i
d. In
e. $1
9. Berikut file dalam DOS yang berfungsi sebagai boot loader adalah ....
a. COMMAND.COM
b. MSDOS.SYS
c. echo.exe
d. 1O.SYS
e. m.bat
10. Ukuran alokasi disk yang diperlukan sebuah harddisk untuk menyimpan informasi partisinya adalah sebesar
a. 512 byte
b. 446 byte
c. 412 byte
d. 128 byte
e. 64 byte
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.
1. Jelaskan secara bertahap cara sistem operasi bekerja mulai dari komputer dinyalakan.
2. Jelaskan bagian-bagian dasar file pembentuk berjalannya sistem DOS.
3. Apa yang dimaksud dengan hard disk beserta struktur dasarnya?
4. Jelaskan jenis-jenis file system yang Anda ketahui.
5. Jika Anda memiliki hard disk dengan kapasitas 80 GB, jelaskan cara melakukan partisi sebelum menginstal OS Windows 7 yang memerlukan minimal 10 GB partisi.
0 komentar: